Riwayat Gunung Sunda Purba: Letusannya Lahirkan Cekungan Bandung

Jejak Kehidupan Purba di Jawa Barat

Riwayat Gunung Sunda Purba: Letusannya Lahirkan Cekungan Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 20 Agu 2022 05:30 WIB
Ilustrasi Cekungan Bandung di Museum Geologi Bandung
Ilustrasi Cekungan Bandung di Museum Geologi Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Sebuah letusan gunung berapi yang maha dahsyat pernah terjadi di Jawa Barat ratusan ribu tahun yang lalu. Letusan itu berasal dari sebuah gunung bernama Gunung Sunda.

Gunung Sunda merupakan gunung yang masuk dalam kategori gunung purba. Gunung ini diyakini menjadi cikal bakal dari Gunung Tangkubanparahu.

Dalam tulisannya di Geo Magz yakni sebuah majalah geologi popular Kementerian ESDM tahun 2011, Pegiat Geowisata T Bachtiar menyebutkan jika Gunung Sunda berada di utara Bandung atau tepatnya di tempat Gunung Tangkubanparahu sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Gunung Sunda ada, di sana terdapat gunung api raksasa, yakni Gunung Jayagiri. Gunung ini kemudian meledak dahsyat hingga mengambrukkan tubuhnya membentuk kaldera.

Dari sisi kaldera Jayagiri ini tumbuh gunung baru, yaitu Gunung Sunda. Letusan maha dahsyat Gunung Sunda telah mengambrukkan tubuhnya membentuk kaldera. Dari kaldera Gunung Sunda inilah Gunung Tangkubanparahu terbentuk.

ADVERTISEMENT

Memiliki Ketinggian 4.000 mdpl

Kemudian dalam artikelnya yang diterima detikJabar, Bachtiar juga mengatakan jika Gunung Sunda memiliki ketinggian hingga 4.000 mdpl. Gunung Sunda ini meletus antara 210.000 hingga 105.000 tahun yang lalu.

"Gunung Sunda yang tingginya 4.000 mdpl, meletus antara 210.000-105.000 tahun yang lalu. Pada letusan dengan semburan gas yang sangat tinggi, telah menghamburkan bebatuan, pasir, abu dari dalam tubuh gunung," kata Bachtiar saat dikonfirmasi belum lama ini.

Bachtiar juga mengungkapkan letusan Gunung Sunda membuat tubuh gunung tersebut kosong dan ambruk ke bagian dalam hingga kemudian membentuk kaldera dengan ukuran 6,5 x 7,5 km.

Ilustrasi Cekungan Bandung di Museum Geologi BandungIlustrasi Cekungan Bandung di Museum Geologi Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Dari material letusan itu, kata dia juga membendung Ci Tarum di kawasan di kawasan Padalarang. Air sungai yang terbendung itu kemudian secara perlahan membentuk sebuah danau yang dikenal sebagai danau Bandung purba.

"Air Ci Tarum membentuk danau Bandung purba yang luas, dengan paras tertinggi mencapai 725 mdpl. Danaunya membentang barat-timur, dari Cicalengka hingga Rajamandala, yang dipisahkan oleh Pematang Tengah yang berupa gunung-gunung api purba," katanya.

"Lebar danau utara-selatan, satu di antaranya pantainya di perempatan Jalan RE Martadinata dengan Jalan Dago dan Jalan Merdeka, mengikuti ketinggian 725 mdpl, hingga selatan di Soreang, Ciparay, Baleendah, dan Majalaya," sambungnya.

Terbentuknya Gunung Tangkubanparahu

Setelah Danau Bandung purba terbentuk tepatnya 15.000 tahun, ia menjelaskan Gunung Tangkubanparahu mulai terbangun dengan sendirinya di sisi timur kaldera Gunung Sunda.

Bachtiar menuturkan, Nugraha (2005) membagi letusan Gunung Tangkubanparahu dalam tiga periode, yang pertama antara 90.000 - 40.000 tahun yang lalu. Letusan itu membentuk kawah Pangguyangan Badak.

Kemudian periode kedua 40.000 - 10.000 tahun yang lalu, di antara letusannya membentuk kawah Upas dan periode ketiga 10.000 tahun lalu membentuk kawah Ratu.

"Material letusan Gunung Tangkubanparahu mempertebal material letusan dari Gunung Sunda, mengendap membentuk kipas-kipas aluvial. Endapannya sampai di kawasan Najung, Kota Cimahi di sekitar Pematang Tengah," ujarnya.

Jebolnya Danau Bandung di Cukangrahong

Setelah itu, menurut Bachtiar danau Bandung purba di bagian barat jebol tepatnya di antara Cikahuripan - Cukangrahong - Curug Halimun yang disebabkan oleh gempa bumi dan tanah longsor.

"Setelah danau Bandung purba bobol, menyusutlah air danau, menyisakan rawa-rawa yang luas. Setelah danau Bandung purba bobol, aliran Ci Tarum pun berubah. Berbelok mengiris celah bebatuan intrusif di Curug Jompong, alirannya semakin deras di ruas sungai yang menyempit, membentuk jeram-jeram dan air terjun. Airnya menerus ke utara sampai bergabung dengan Ci Meta," jelas Bachtiar.

Keringnya air danau Bandung purba kemudian membuat sebuah cekungan yang hingga kini dikenal dengan sebutan Cekungan Bandung.

"Terbentuknya Cekungan Bandung, karena meletusnya atau terbangunnya gunung-gunung di sekeliling Bandung, hingga menjadi kawasan di antara gunung-gunung. Itulah yang menjadi dasar Cekungan Bandung," ungkap Bachtiar.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads