Intip Lebih Dekat Kerajinan Tanduk di Kampung Inggris Sukabumi

Intip Lebih Dekat Kerajinan Tanduk di Kampung Inggris Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 11 Des 2022 12:00 WIB
Kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi.
Produk kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Tanduk sapi atau kerbau terkadang terlihat sebagai limbah dan tak bernilai. Akan tetapi, di Kampung Inggris yang ada di Kabupaten Sukabumi, tanduk menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Kampung Inggris ini sudah dikenal sebagai sentra pembuatan kerajinan tanduk sejak tahun 1922. Saat itu ada dua nama pengrajin yang tersohor yaitu Soleiman dan Haji Uba.

Saat ini, pengrajin tanduk yang masih bertahan salah satunya Maman S Kasim (66). Maman mengatakan, banyak warga asing dari Inggris, Belanda, Polandia hingga Korea yang ingin melihat proses pembuatan kerajinan tanduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Saya) belajar sendiri dari ayah, dari cari bahan terus cara memasarkannya. Dulu waktu saya usia 20 tahun bapak udah terjun cari bahan ke Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Maman kepada detikJabar belum lama ini.

Kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi.Maman memperlihatkan kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Dia mengatakan, pengolahan tanduk menjadi kerajinan tidak hanya butuh keahlian dan sentuhan seni saja, tapi juga diperlukan ketekunan. Maman mengatakan, proses pengolahan bahan dengan kualitas yang mumpuni membutuhkan waktu tidak sebentar.

ADVERTISEMENT

Pengolahan diawali dengan mencari tanduk yang berkualitas, ukurannya besar dan panjang. Berikutnya dilanjutkan dengan pembakaran tanduk di atas bara api. Tujuannya agar tanduk lebih lentur hingga mudah dibentuk.

Setelah diolah menjadi berbentuk lembaran, tanduk dicetak dan dipotong sesuai keinginan. Proses selanjutnya adalah penghalusan agar siap dipasarkan.

Ada banyak jenis kerajinan yang dibuat Maman. Mulai dari tanduk sapi atau kerbau yang bertuliskan kalimat tauhid, tokoh pewayangan, sendok kecil, kalung, gelang, gantungan kunci, kerajinan tanduk berbentuk ikan dan masih banyak lagi.

Tanduk-tanduk yang ia dapatkan rata-rata dari Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat. Tanduk-tanduk itu dikumpulkan di Surabaya dan ia bawa ke Sukabumi.

Tingkat kesulitan dan harga produknya. Simak di halaman selanjutnya.

Maman mengungkapkan, lama pembuatan kerajinan tanduk tergantung dari jenis barang yang dibuat dan tingkat kesulitan pembuatannya.

"Tergantung yang dibuatnya, kalau dibikin burung-burungan dua hari selesai. Banyak produknya nggak cuman satu item," ujarnya.

"Paling susah wayang, ada pakemnya kan, kalau Arjuna harus begini, Gatot Kaca harus begini, Nakila harus begni, makanya yang kaya gitu nggak bisa dikerjakan sama anak-anak (pekerja) jadi harus sama kita lah," sambungnya.

Kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi.Kerajinan tanduk dari Kampung Inggris di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Harga kerajinan tanduk yang dibuat Maman bervariasi. Dari yang termurah Rp 10 ribu untuk gantungan kunci dari tanduk, Rp 175 ribu untuk kerajinan dua tanduk, ada juga yang dijual Rp 1 juta untuk kerajinan tanduk yang berukuran besar.

Tertarik untuk membeli kerajinan tanduk ini? Detikers dapat mengunjungi Kampung Inggris di Jalan MH Holil, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Halaman 2 dari 2
(yum/orb)


Hide Ads