Pada tahun 1987, Korea Selatan diguncang penemuan tragis yang melibatkan sekte sesat bernama Odaeyang. Sebanyak 33 orang jadi 'tumbal' usai ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di loteng kafetaria sebuah pabrik di Yongin. Temuan ini menimbulkan kehebohan dan investigasi besar-besaran oleh polisi Korea Selatan.
Seperti apa kisah dari sekte ini dan mengapa bisa sebanyak itu orang meninggal? Simak ulasan lengkapnya di sini.
Penemuan Mayat-Mayat dan Kecurigaan Terkait Sekte
Dikutip dari detikTravel dari CNN Indonesia, polisi menemukan mayat-mayat yang terikat dalam keadaan kaki-tangan digabungkan, leher terikat tali, dan mulut tersumpal. Mayat-mayat itu terbagi dalam dua tumpukan: 14 jenazah di satu sisi dan 19 jenazah di sisi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban ditemukan dalam pakaian minim dan piyama. Menurut polisi, mereka diperkirakan telah meninggal dua hari sebelumnya, namun penyelidikan lebih lanjut segera dimulai.
Ada dugaan kuat bahwa kejadian ini terkait dengan sekte sesat. "Ada dugaan bahwa insiden itu berkaitan dengan insiden keagamaan," kata salah satu polisi Korsel, seperti dikutip dari Associated Press.
Perjalanan Sekte Odaeyang dan Pemimpinnya
Sekte Odaeyang dipimpin oleh Park Son Ja, yang dikenal sebagai "Benevolent Mother" oleh para pengikutnya. Ia mengoperasikan yayasan amal yang membantu anak-anak yatim piatu, orang tua tunawisma, dan orang miskin di Taejon.
Park kemudian diketahui telah mendoktrin para penerima amal untuk bergabung dengan sekte tersebut. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa anak-anak dan orang miskin dipaksa bekerja di pabrik Yongin, yang memproduksi furnitur tradisional Korea untuk dijual kepada turis asing.