Curhatan Elin ke Gus Ipul soal Pengajuan PIP di Soreang Bandung

Curhatan Elin ke Gus Ipul soal Pengajuan PIP di Soreang Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 13 Nov 2024 17:55 WIB
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf dan wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono saat hadir di Puskesos, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Rabu (13/11/2024).
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf dan wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono saat hadir di Puskesos, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Rabu (13/11/2024). Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Kabupaten Bandung -

Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus mengoptimalkan pelayanan di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang ada di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang. Sehingga masyarakat bisa mengadukan permasalahan sosial secara langsung.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf dan wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono hadir secara langsung di Puskesos tersebut. Kedatangannya untuk mendengarkan berbagai keluhan dan memastikan pelayanan.

Di ruangan tersebut nampak seorang ibu tengah melaporkan keluhan kepada petugas Puskesos. Ibu tersebut diketahui bernama Elin lisnawati (40) datang bersama anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu datang ke sini ada keperluan apa, ada masalah apa," tanya pria yang kerap disapa Gus Ipul.

"Kebetulan saya lagi pengajuan PIP (Program Indonesia Pintar)," jawab Elin kepada Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

"Jadi anak saya kelas kelas 2 SMP. Sebelumnya anak saya pindahan dari neneknya. Sebelumnya SD, sekarang kan sudah kelas 8. PIP-nya terakhir tahun 2020. Ini mau mengajukan lagi," tambahnya.

Elin Lisnawati diketahui warga Kampung Lebakwangi, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang. Dirinya mengaku lega bisa curhat secara langsung bersama Menteri Sosial.

"Lega, senang, bisa mengeluarkan unek-unek. Saya merasa curhat ke orang yang tepat ke pak Mensos," kata Elin, kepada detikJabar, Rabu (13/11/2024).

Elin mengungkapkan saat ini tengah mengajukan PIP untuk anaknya yang tengah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurutnya anaknya tersebut memang seharusnya mendapatkan bantuan.

"Kan itu lumayan bantuannya untuk anak sekolah. Saya sudah sebulan ke belakang meminta surat input dari sekolah supaya dikasihkan ke puskesos. Tapi memang belum ada konfirmasi apa-apa, katanya cuma nanti aja, sabar-sabar," katanya.

Sementara itu, Gus Ipul mengatakan seorang ibu tersebut meminta pengajuan bantuan untuk anaknya diaktifkan kembali. Kata dia, anaknya tersebut pindah sekolah dari sebelumnya.

"Karena pindah, jadi ini sering masalah, ini jadi dia pindah tapi enggak lapor, yang otomatis kartunya dimatikan. Nah sekarang dia minta dihidupkan, dia daftar, dia mengurus administrasinya," kata Gus Ipul, kepada awak media, Rabu (13/11/2024).

Gus Ipul menjelaskan setelah itu adiministrasinya akan diurus oleh petugas di Puskesos. Kemudian ibu tersebut akan kembali mendapatkan bantuan.

"Insyaallah nanti kalau administrasinya beres masuk ke data, Insyaallah nanti akan dia akan mendapatkan bantuan lagi. Sebenarnya kesalahannya karena kesalahan ibu itu yang sejak pindah dia tidak melapor," ucapnya.

Menurutnya Puskesos tersebut ide dasarnya adalah untuk menjadi tempat pelayanan bagi yang memerlukan layanan kesejahteraan sosial. Di antaranya yang tidak mendapatkan PIP, tidak bisa berobat, tidak mendapatkan bansos, dan yang tidak terjangkau program pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota.

"Sehingga di dalam Puskesos ini kita menemukan beberapa hal yang bisa tidak lanjuti tadi itu. Terus dibagi-bagi oleh Pak Kepalanya," bebernya.

Gus Ipul mengaku permasalahan yang ditemui di desa tersebut adalah bantuan untuk anak sekolah. Setelah itu permasalahan-permaslahan tersebut akan dievaluasi secara langsung.

"Kemudian di masalah kesehatan itu yang muncul adalah kecepatan layanan, semua orang pingin kecepatan layanan. Mereka di mana saya ini sakit, tapi saya bisa segera dilayani. Macam-macam lah yang administrasi itu bisa diurus belakangan, Nah makanya Puskesos ini menjadi solusi bagaimana dia membawa ke rumah sakit atau pusat-pusat kesehatan, agar pasien bisa segera mendapatkan tindakan medis sementara yang menjamin administrasinya adalah puskesos. Dan hal yang positif," tuturnya.

Dia menambahkan di tempat tersebut terdapat orang yang bersedia graduasi atau keluar dari data yang mendapatkan bantuan sosial. Kata dia, hal tersebut menjadi hal yang membanggakan bagi Kemensos.

"Tadi ada penerima manfaat program keluarga harapan sudah 2 tahun dapat bansos setiap tahun untuk anak. Tapi orang tersebut sekarang pengen berusaha mandiri dan tidak ingin mendapatkan bansos lagi yang inginkan adalah bantuan modal," ucap Gus Ipul.

"Ini positif yang nanti akan bisa kita jadikan semacam inspirasi bagi beberapa penerima bansos yang lain. Jadi tidak tergantung sama bansos lagi," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Kemensos memberikan bantuan ke empat Puskesos yang ada di Soreang. Diantaranya Desa Sekarwangi, Desa Katapang, Desa Lebak Muncang, dan Desa Rawabogo. Bantuan tersebut berupa komputer, laptop, printer, dan tablet.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads