Sumber Air Warga KBB Tercemar Limbah Batu Bara

Sumber Air Warga KBB Tercemar Limbah Batu Bara

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 07 Nov 2024 19:15 WIB
Pengecekan pembuangan limbah batu bara di kbb
Pengecekan pembuangan limbah batu bara di kbb (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa hari ini membuat limba batu bara yang dibuang sembarangan mencemari sumber air warga.

Kondisi itu dialami warga di Kampung Rongga, Desa Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Limbah batu bara tersebut dikabarkan meresap ke sumur yang airnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Ketua RW 06, Desa Cihampelas, Asep Kusumah mengatakan warga akhirnya memutuskan tidak menggunakan dulu air dari sumur itu karena khawatir berdampak negatif pada kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang laporan langsung itu baru dialami 1 warga, karena airnya jadi berwarna hitam. Sepertinya rembes (limbah batu bara) ke sumber airnya," kata Asep saat dikonfirmasi, Kamis (7/11/2024)

Sumber air itu juga ada yang digunakan untuk kebutuhan pertanian warga. Hal itu menimbulkan kekhawatiran dari petani jika lahan pertaniannya tercemar limbah batu bara.

ADVERTISEMENT

"Karena ada yang ke sungai juga, sementara sungai untuk pengairan sawah dan ladang. Ya petani akhirnya khawatir tanamannya bisa mati," kata Asep.

Sebelumnya, penanganan aktivitas pembuangan limbah batu bara yang dikeluhkan warga Kampung Rongga, KBB itu diambil pemerintah pusat dan Polda Jabar.

Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB sebelumnya juga sudah memasang garis kuning di lokasi pembuangan limbah batu bara tersebut.

"Rencananya dari kementerian (Kementerian Lingkungan Hidup) akan koordinasi, mungkin akan diambil alih oleh kementerian dan Bareskrim (Mabes Polri). Jadi Kita pasang garis PPLH itu untuk mencegah bila terjadi limbah ini dipindahkan," kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) pada DLH KBB, Idad Saadudin.

Sebagai bahan laporan, tim PPLH yang melakukan investigasi dengan mengukur volume material limbah batu bara tersebut. Dari situ akan diketahui berapa banyak limbah batu bara yang dibuang sembarangan.

"Jadi kami melakukan pengukuran kedalamannya berapa, panjang jalan yang terlalu limbah B3 berapa sehingga bisa mengetahui metriknya," kata Idad.

Pihaknya juga akan menguji terlebih dahulu sample limbah tersebut untuk memastikan jenisnya. Namun secara sepintas, debu tersebut kemungkinan merupakan Fly Ash Bottom Ash (FABA).

"Kan kita harus ada uji labnya, tapi sepintas ini FABA. Harus uji lab tapi hasilnya kan lama supaya pasti. Nah jadi nanti bukan kewenangan kita karena tanggung jawab kementerian. Untuk sampel nanti kita akan ngambil sama dengan provinsi. Hari ini yang jelas kami juga bawa," kata Idad.




(dir/dir)


Hide Ads