Kasus dugaan pencemaran air irigasi yang diduga berasal dari area pengeboran minyak Sukowati Pertamina EP Bojonegoro terus bergulir. Terbaru, Tim Dinas Lingkungan Hidup bersama Satreskrim Polres Bojonegoro datangi lokasi.
Kedatangan petugas ini untuk mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. Ini dilakukan untuk mendeteksi kandungan yang terdapat dalam air irigasi yang diduga mengalami pencemaran.
"DLH datang ke lokasi sesuai permintaan untuk mendampingi dari polres. Dan Sampel uji sampun dibawa polres dan akan di lab kan di mitra polres," ucap Kepala DLH Bojonegoro, Luluk Alfiah kepada detikJatim, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji lab yang akan dilakukan terhadap air irigasi yang diduga terpapar limbah ini ada lima botol, untuk bisa diketahui kandungan dari Logam berat, minyak lemak dan zat lainnya.
Sementara itu, pantauan detikJatim di lokasi area pad B sumur minyak Sukowati telah dilakukan pembersihan limbah, dan perluasan area kolam penampungan limbah yang telah disterilkan. Selain itu di tanah batas pagar juga didapati tenan dilakukan perapian gundukan agar air limbah tidak meluber ke irigasi dan persawahan warga.
Sebelumnya, saluran irigasi persawahan warga di sebelah selatan lokasi pengeboran minyak Pertamina EP Sukowati Bojonegoro tercemar limbah. Warga pemilik sawah pun memprotes dan meminta agar pembuangan cairan limbah segera dihentikan.
Pantauan detikJatim di kali irigasi yang bersebelahan dengan pagar Pad B Pengeboran Minyak Sukowati menunjukkan adanya limbah minyak yang mengambang di air.
Selain mencemari lingkungan, belasan pohon pisang dan pepohonan lainnya di sekitar pagar terlihat layu dan mengering. Tanah di sekitar lokasi juga tampak penuh dengan bekas aliran limbah minyak yang terbuang ke saluran irigasi.
Pamuji, warga Ngampel yang menggarap sawah di pinggir kali yang tercemar, mengaku resah karena sudah beberapa kali mengeluhkan masalah ini ke pihak humas perusahaan, namun belum mendapat respons.
"Saya ini sudah beberapa kali ngasih tahu, mbok jangan buang limbah di sungai, sawah ini lho mati nanti tanamannya. Anda bisa lihat sendiri pohon-pohon di sebelah ini mati dan pohon pisang mulai kering. Irigasi ada kotoran minyak mengambang," ujar Pamuji di pinggir sawahnya, Sabtu (15/2/2025).
(abq/fat)