Siswa SDN 3 Ciamis Belajar di Rumah Imbas Banyak Anak Gondongan

Siswa SDN 3 Ciamis Belajar di Rumah Imbas Banyak Anak Gondongan

Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 01 Nov 2024 14:30 WIB
SDN 3 Ciamis memberlakukan belajar di rumah untuk mengantisipasi penularan gondongan.
SDN 3 Ciamis memberlakukan belajar di rumah untuk mengantisipasi penularan gondongan. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Sejumlah anak SD di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan mengalami penyakit gondongan atau istilah medisnya mumps. Bahkan SDN 3 Ciamis memberlakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR) untuk seluruh kelas. Belajar dari rumah itu berlangsung dua hari Jumat dan Sabtu (1-2/11/2024).

Pantauan detikJabar, gerbang SDN 3 Ciamis terbuka namun tidak ada murid yang hadir. Edaran mengenai belajar dari rumah itu telah dikirim oleh pihak sekolah langsung ke orang tua murid melalui grup WhatsApp.

Kepala SDN 3 Ciamis Irwan Setiawan membenarkan hal itu. Pertimbangannya adalah beberapa siswa yang sakit disinyalir karena penyakit gondongan (Parotitis) yang saat meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan arahan dari Dinas Pendidikan, maka moda kegiatan Belajar Tatap Muka di sekolah di alihkan menjadi kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) untuk seluruh kelas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lebih meluasnya penyakit tersebut," ujar Irwan kepada detikJabar.

Untuk proses pembelajaran akan dilakukan melalui metode Dalam Jaringan (Daring) dan atau pemberian tugas. Mengenai kegiatan BDR, para guru akan memberikan informasi lanjutan pada grup perpesanan kelas masing-masing.

ADVERTISEMENT

Pihak sekolah pun telah melakukan sejumlah upaya untuk pencegahan penularan gondongan. Pertama mengimbau orang tua yang anaknya disinyalir sakit secepatnya melakukan pemeriksaan medis. Menyarankan untuk tidak berangkat ke sekolah karena dapat menularkan atau rentan tertular penyakit parotitis. Sekolah juga menyarankan peserta didik memakai masker saat melakukan aktivitas di sekolah.

"Kami telah melaporkan tren banyaknya siswa yang sakit ke Dinas Pendidikan dan Puskesmas. Pihak Puskesmas juga telah menindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi pencegahan penyakit dan pola hidup sehat," katanya.

Sementara itu, menurut data dari Dinas Kesehatan Ciamis, kalau anak yang mengalami gejala gondongan sebanyak 30 anak. Yakni 10 anak di SDN 7 Ciamis, 20 anak di SDN 3 Ciamis. Dinkes Ciamis pun masih melakukan pendataan di sekolah-sekolah lainnya. Sekaligus memberikan penyuluhan dan edukasi oleh Puskesmas.

Disdik Ciamis Keluarkan Surat Imbauan

Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Erwan Darmawan membenarkan pihaknya telah menerima laporan sejumlah siswa SD dan PAUD mengalami sakit dengan gejala klinis gondongan. Seperti demam, pipi bengkak, nyeri menelan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut, mudah lelah, nafsu makan.

Memperhatikan tingginya risiko penularan, besarnya populasi berisiko dan cara penularan parotitis atau gondongan, maka dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, melakukan pencegahan dan pengendalian penularan parotitis atau gondongan.

"Pemkab Ciamis telah mengeluarkan himbauan kewaspadaan penyakit Porotitis (Gondongan)," jelasnya.

Salah satunya membatasi interaksi atau belajar di rumah siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit parotitis (gondongan) di sekolah sekurang-kurangnya 7 hari sejak mengalami gejala tersebut.

"Pada intinya mengimbau untuk melakukan pencegahan dan pengendalian partisipasi dengan sosialiasi dan edukasi di sekolah bersama tim UKS. Melakukan surveilans aktif di sekolah melalui jejaring UKS," jelasnya.




(dir/dir)


Hide Ads