Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mempersiapkan program makan siang dan susu gratis, sambil berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Adapun dana yang disiapkan yakni sebesar Rp1 triliun.
"Program makan siang gratis kami siapkan satu T (triliun)," ucap Bey, Kamis (31/10/2024).
Ia mengatakan program ini secara bertahap telah dilakukan di beberapa daerah. Tidak ada evaluasi atau catatan yang butuh perbaikan dalam jalannya percobaan program itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Evaluasi jalan dan bagus, semua mendukung jadi artinya memang baik program itu dan memberdayakan ekonomi lokal," kata Bey.
Ia pun menyinggung soal rancangan program tersebut yang dipastikan akan menggunakan produk-produk lokal daerah setempat. Beras untuk makan siang misalnya, rencananya akan diambil dari Sumedang.
"Misalnya beras yang di Sumedang itu berasnya dari situ, sayuran juga dari situ, jadi betul-betul tidak tidak pindah dan itu semuanya ibu-ibu PKK yang menggerakkan itu. Jadi betul-betul dari lingkungannya, bahan pokok diambil dari dari situ," imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman juga telah meresmikan Taman Edukasi Sapi Perah Cikole untuk mendorong produksi susu sapi. Peresmian dilakukan di UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (30/10/2024).
Dalam acara tersebut, Herman menuturkan bahwa potensi peternakan sapi di Jabar sangat besar. Apalagi, Jabar menjadi salah satu produsen susu sapi terbesar di Indonesia. Hal ini harus dioptimalkan untuk memberikan produk susu gratis dari lokal.
"Semua potensi (peternakan) akan kita optimalkan, salah satu konsen kami yakni sapi perah," ucap Herman.
"Kita sedang menyiapkan grand design. Tentu akan dieksekusi dalam lima tahun ke depan. Kami menargetkan Jawa Barat menjadi provinsi dengan produksi susu tertinggi di Indonesia," imbuhnya.
Demi mengejar target tersebut, kata Herman, perlu peningkatan populasi dan kualitas produksi peternak sapi perah di Jabar. Pemprov Jabar juga tengah menyiapkan desain strategis yang akan dieksekusi secara bertahap selama lima tahun ke depan.
"DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) motor penggerak penguatan ketahanan pangan di Jawa Barat. Diharapkan, melalui inisiatif ini, produksi susu sapi di Jawa Barat bisa meraih posisi nomor satu nasional," ucap Herman.
"Tidak hanya sekadar wacana, kita akan pastikan program ini dilaksanakan secara konkret," tambahnya.
(aau/orb)