Asa Pemprov Selamatkan Dua Gedung Cagar Budaya di Bandung

Asa Pemprov Selamatkan Dua Gedung Cagar Budaya di Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 30 Okt 2024 12:30 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (Rizky Adha/detikcom)
Foto: Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (Rizky Adha/detikcom)
Bandung -

Atap Gedung Pusat Kebudayaan YPK yang roboh jadi pelecut untuk Pemprov Jabar. Sebab, sebetulnya ada total 10 bangunan cagar budaya yang berada di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov Jawa Barat.

Setelah satu bangunan mengalami kerusakan parah, Pemprov secara bertahap mulai mengawasi sembilan gedung cagar budaya lainnya. Ialah Gedung Negara Cirebon bekas keresidenan, Gedung Negara Purwakarta, Gedung Negara Bogor, Taman Budaya, Museum Sri Baduga, Monumen Perjuangan, Rumah Angklung, Rumentang Siang, dan Gedung Indonesia Menggugat (GIM).

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menargetkan perbaikan Gedung YPK dalam waktu selambatnya satu bulan. Di lain sisi, Pemprov juga menaruh perhatian khusus pada satu bangunan cagar budaya lainnya yakni Gedung Rumentang Siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi YPK kami sepakat akan diperbaiki secepatnya, karena aktivitasnya tidak boleh terganggu. Perlu waktu perbaikan, tapi kami sepakat akan segera diperbaiki. Target waktu selesai tadi satu bulan katanya. Tapi saya minta lebih cepat lagi lah. Karena kasihan para seniman, budayawan kita agar tidak terganggu aktivitasnya," ucap Bey, Rabu (30/10/2024).

"Dan semua sesuai sampaikan Pak Sekda, bahwa semua cagar budaya dan bidang-bidang kesejahteraan masih dipakai juga kita di asesmen semuanya segera. Karena itu kan sangat diharapkan oleh teman-teman seniman dan budayawan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Bey menyinggung soal fokus perbaikan lainnya setelah Gedung YPK selesai, dialihkan ke Rumentang Siang. Gedung pertunjukan yang masih berdiri kokoh di Jalan Baranang Siang, Bandung itu mulanya adalah gedung bioskop yang dibangun F. J. L. Ghijels pada 1935-1940.

Gedung ini, kata Bey, juga mulai mengalami kerusakan sedikit demi sedikit. Hanya saja, keterbatasan anggaran membuat sulit untuk melakukan perawatan gedung secara total keseluruhan.

"Ya memang Rumentang Siang harus segera dilakukan (perbaikan), ya bertahap karena keterbatasan anggaran jadi rusaknya sedikit-sedikit diperbaiki. Ada beberapa yang harusnya kan kalau dikembalikan ke aslinya itu biaya cukup mahal dan lama," kata Bey.

"Tapi kami inginkan kembali semua ke asal. Jadi memang kami carikan anggaran supaya semuanya bisa kembali ke bentuk asalnya dan digunakan dengan lebih baik lagi oleh para seniman dan budayawan," imbuhnya.

Bey juga mengaku mendengar pendapat para ahli, bahwa beberapa kasus bangunan cagar budaya yang telah dilakukan perbaikan, tidak sesuai dengan kaidah gedung heritage. Ini pun ke depan akan dipastikan Pemprov supaya tidak terjadi di Jabar.

"Pada gedung YPK juga kami koordinasi dengan kementerian PU, dengan Bu Wamen. Karena kan akan ada peringatan 70 tahun Asia Afrika, jadi kalau bisa difasilitasi mungkin akan lebih cepat lagi perbaikan secara keseluruhan," tutur Bey.

(aau/orb)


Hide Ads