Bey Pamer Keberhasilan Pemprov Jabar di Hari Jadi ke-79

Bey Pamer Keberhasilan Pemprov Jabar di Hari Jadi ke-79

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 19 Agu 2024 16:30 WIB
Rapat Paripurna HUT Jabar ke-79
Rapat Paripurna HUT Jabar ke-79 (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Provinsi Jawa Barat sedang berulang tahun yang ke-79 pada hari ini. Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (19/8/2024) Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memamerkan beberapa capaian daerah yang dipimpinnya selama hampir setahun terakhir itu.

Setelah upacara peringatan HUT Jabar di Lapangan Gasibu berakhir, Bey dan jajarannya datang dengan arak-arakan kesenian budaya Jawa Barat ke Gedung DPRD. Ia disambut dan dikalungi bunga oleh Ketua DPRD Jabar, Taufik Hidayat didampingi Sekretaris DPRD Jabar sekaligus (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin.

Dalam sambutannya, Bey mengungkap penduduk Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai angka 50 juta jiwa dan menjadi jumlah paling padat di Indonesia. Populasi yang besar, kata Bey, menjadi tantangan tersendiri, namun juga membuka peluang besar jika dikelola dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar pada tahun 2023 mencapai 74,24 poin, meningkat 1,12 poin dibandingkan tahun 2022 dengan capaian 73,12 poin. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan kita dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak," kata Bey.

Bey juga memaparkan Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2023 secara keseluruhan tumbuh 5,00 persen (yoy), sedangkan pada triwulan II tahun 2024 tumbuh 4,95 persen (yoy). Pertumbuhan itu menurut Bey menggambarkan ketahanan ekonomi Jawa Barat, di tengah tantangan global yang tidak menentu.

ADVERTISEMENT

"Dengan upaya yang konsisten dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan, meningkatkan investasi, dan mendorong inovasi di berbagai bidang, kita berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga terus menurun," ucap Bey.

"Pada bulan Februari 2024 tercatat berada pada angka 6,91 persen, turun 0,98 persen setara 217 ribu orang dibandingkan bulan Februari 2023 sebesar 7,89 persen," sambungnya.

Hal ini juga beriringan dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat yang terus Pemprov Jabar upayakan. Seperti persentase Penduduk Miskin pada Maret tahun 2024 tercatat 7,46 persen, turun 0,16 persen atau setara 39,93 ribu orang terhadap Maret 2023.

Meski begitu, Indeks Gini pada Maret 2024 juga tercatat sebesar 0,421 poin, menurun 0,004 poin dibandingkan Maret 2023 sebesar 0,425 poin. Poin ini jadi PR besar bagi Jabar untuk terus diturunkan.

"Selanjutnya realisasi investasi di Jawa Barat pada semester pertama tahun 2024, tercatat nilai investasi gabungan penamanan modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp128,32 triliun, tertinggi di Indonesia dan Alhamdulillah telah menyerap tenaga kerja sebanyak 185.967 orang," tutur Bey.

Kinerja ekspor pada semester pertama tahun 2024, Pemprov Jabar mencapai 17,99 miliar USD dengan share 14,39 persen. Hal ini menempatkan Jawa Barat menjadi provinsi pertama penyumbang ekspor terbesar se-nasional.

Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ketiga belas kali berturut-turut. "Ada beberapa kemajuan, tapi kita terus bekerja keras supaya Jabar lebih maju lagi. Seperti kesehatan dan infrastruktur dan potensi dan pendapatan daerah bisa kita giatkan," pesan Bey.

Tapi, di samping sederet prestasi yang dibanggakan Pemprov Jabar, Bey juga mengungkap beberapa PR besar yang harus dikerjakan. Masalah utamanya ada di isu lingkungan, terutama soal sampah.

Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu Bey sempat menyinggung Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 02/PBLS.04/DLH yang menyebut TPA Sarimukti hanya menampung 50 persen residu, tapi hasil di lapangan tak terlihat positif. Bandung Raya nyatanya masih terbelenggu masalah sampah.

"Pengelolaan sampah terus kita tingkatkan secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Pengurangan sampah di sisi hulu melalui fasilitasi dan koordinasi dengan Pemda Kab/Kota, dukungan sarana prasarana persampahan, dan membuat pilot project Penanganan Kawasan Tuntas Sampah," kata Bey.

"Sedangkan penanganan sampah di hilir dilakukan melalui pengelolaan sampah di TPK Sarimukti, percepatan operasional TPPAS Regional Nambo serta percepatan proses KPBU TPPAS Regional Legok Nangka," lanjutnya.

Bey juga menyinggung peningkatan produktivitas pertanian, melalui optimalisasi lahan dan pompanisasi. Pada sektor transportasi, Pemprov Jabar sedang menyiapkan pengembangan angkutan umum massal perkotaan berbasis Bus Rapid Transit di Bandung Raya. Saat ini terdapat bentuk pilot project di 4 koridor baru, dilanjut penyelesaian rencana pembangunan Koridor Utama.




(aau/dir)


Hide Ads