.webp)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp1 triliun untuk program nasional Presiden Prabowo Subianto yakni makan siang bergizi gratis. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin memastikan bahwa anggaran tersebut masih belum digunakan dan menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
"Kami provinsi menganggarkan Rp1 triliun tapi menunggu arahan bagaimana dikerjasamakan atau bagaimana, kami menunggu arahan. Tapi belum digunakan. Jadi selama ini murni dari Badan Gizi Nasional," kata Bey saat meninjau lokasi makan bergizi gratis di SMAN 5 Kota Sukabumi, Rabu (8/1/2025).
Lebih lanjut, anggaran Rp1 triliun tersebut sudah disepakati dalam rapat penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 pada 9 November 2024 lalu. Menurutnya, program makan bergizi gratis ini masih tahap awal dan belum menyeluruh di wilayah Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya satu tahun Rp1 triliun tapi belum ada petunjuk teknisnya. Karena ini masih tahap awal jadi SPPG ini walaupun mereka juga sudah mencari mitra kerjasama dan sebagainya. (Target MBG se-Jabar) itu bertahap tergantung arahan Badan Gizi Nasional," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Sukabumi tidak secara khusus menganggarkan APBD untuk program makan bergizi gratis. Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, pihaknya akan mengandalkan dari BTT atau bantuan dari Pemprov Jabar.
"Saat ini kita hanya menyediakan (anggaran) di BTT (Bantuan Tidak Terduga) menyesuaikan. Mudah-mudahan berharap dari provinsi yang Rp1 triliun tapi untuk kita, disiapkan dana yang digabung dulu sementara," kata Kusmana.
Secara umum, kata dia, Kota Sukabumi membutuhkan anggaran sebesar Rp2 miliar sampai Rp3 miliar untuk merealisasikan program makan bergizi gratis di tahun 2025. "Biasanya dari Provinsi untuk kab/kota, mudah-mudahan tidak menggerus anggaran (APBD) kita," sambungnya.
Di Kota Sukabumi sendiri, program ini sudah berjalan di enam sekolah Kecamatan Cibeureum dengan total 3.025 porsi makanan per hari. Di antaranya SD Cibungur ada 323 siswa, SD IT Al-Amin sebanyak 383 siswa, SD Loasasi ada 101 siswa, SDN Rancakadu 203 siswa, SMP 12 sebanyak 681 siswa dan SMA 5 sebanyak 1.334 siswa.
"(Target) Kita berharap, provinsi juga belum kelihatan ya (menyeluruh di semua wilayah) Tapi kita secepatnya mungkin, baru Senin kemarin dadakan, dan alhamdulillah sudah ditunjuk, nanti Pak Dandim sudah menyiapkan satu dapur, mungkin minggu depan di Kecamatan Citamiang, kita tinggal menunggu saja," tutupnya.
(yum/yum)
