Dalam Rapat Pimpinan Gubernur di Ruang Papandayan Gedung Sate, Jumat (16/8/2024), Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyampaikan program zero emission harus berkembang dari sekedar Friday Car Free.
"Pak Gubernur membahas tentang renewable energy. Jadi akselerasi menuju net zero emision, ekonomi hijau. Ini salah satu konsern Jabar ke depan, kemaslahatan kita, sebuah keniscayaan dan harus dimulai. Makanya Pemprov Jabar sudah menetapkan Friday Car Free yang akan ditingkatkan jadi zero emission di Gedung Sate. Karyawan nanti bisa memakai sepeda atau kendaraan elektrik," kata Herman di Gedung DPRD Jabar.
Dari program dikembangkan di Gedung Sate, kemudian akan didorong ke kantor-kantor pemerintahan daerah lainnya. Edukasi ramah lingkungan juga tak lupa disalurkan ke masyarakat, agar kebijakan zero emision bisa akseleratif.
Herman juga menyatakan harapannya agar transportasi publik di Jabar, dimulai dari Kota Bandung, dapat segera berkembang. Tapi masalah ramah lingkungan katanya, tak cuma dari polusi. Pengelolaan sampah juga jadi masalah utama.
"Mudah-mudahan ke depan transportasi publik juga lebih digandrungi. Zero food waste juga dikelola dengan baik sehingga bisa habis di rumah, tidak ada sampah makanan. Ini pun akan bermanfaat dalam rangka green economy ke depan," tutur dia.
Seperti diketahui, TPA Sarimukti seharusnya tahun ini tak lagi terima sampah organik. Tapi seolah umurnya yang pendek dipaksa untuk terus menyediakan lahan sampah.
![]() |
Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 02/PBLS.04/DLH menjelaskan bahwa TPA Sarimukti hanya menampung 50 persen residu, tapi hasil di lapangan tak terlihat positif. Bandung Raya nyatanya masih terbelenggu masalah sampah.
Kini, Herman juga mengungkap Sarimukti masih bakal dioperasikan sampai tahun 2027. Ground breaking TPPAS Legok Nangka akan dilakukan antara Agustus-September 2024 ini, tapi bukan berarti bisa segera digunakan.
"Upaya jangka pendek bermanfaat untuk optimalisasi sampah di Bandung Raya. Hitungan kami, tahun 2026 Sarimukti sudah full lifetimenya sampai 2026. Di sisi lain 2028 Legok Nangka baru bisa beroperasi, jadi PR di 2027 mau seperti apa? Masih ada waktu sekarang 2024-2025, dua tahun lebih gimana Sarimukti diperpanjang lifetimenya 2026 sampai 2027," kata Herman.
"Legok Nangka juga didorong supaya mulai beroperasi pada akhir tahun 2027. Ikhtiar lainnya, adalah zero food waste di cekungan Bandung, tidak ada makanan yang dibuang dari rumah," sambungnya.
Upaya mengurangi sampah organik ini sepertinya tak mudah. Nyatanya Kota Kabupaten se-Bandung Raya belum bisa menyelesaikan sampahnya secara mandiri, dengan porsi terbesar masih di sampah organiknya.
"Jadi warga, please biasakan dari sekarang membuat makanan secukupnya. Pastikan habis, diukur secukupnya. Karena faktanya setiap rumah ada nasi berlebih ya. Kalau dulu kan dimanfaatkan bisa dipoe (dijemur), jadi punya budaya bagus tidak ada sampah. Ini akan diedukasi lagi, ditiadakan sampah atau minimalisasi agar sampah akan berkurang signifikan," tutur Herman.
Sementara itu terkait PR lainnya, berkaitan dengan akses air bersih dan rutilahu di Jabar. Terkait detail penanganannya diserahkan ke dinas terkait, tapi Herman mengatakan bahwa Pemprov Jabar bakal berbenah maksimal demi masyarakatnya.
"Pak Gub juga minta perangkat daerah memperhatikan akses air bersih di 27 Kota Kabupaten. Bukan hanya berbasis SPAM Regional saja, tapi juga SPAM Pedesaan agar semua warga Jabar tidak ada yang kesulitan air bersih. Kabupaten Kota juga harus dorong, apalagi memasuki masa kemarau," pesannya.
"Lalu rutilahu di Jabar masih relatif banyak, warga yang rumahnya belum layak huni. Ini jadi konsentrasi Disperkim, kami minta lakukan akselerasi agar warga Jabar rumah layak huninya bisa meningkat," sambung dia.
Ketua DPRD Singgung Jabar Belum Juara
Dalam kesempatan berbeda, Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat menyampaikan bahwa Provinsi Jabar masih punya banyak tanggungan. Ia mengutip beberapa pernyataan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan, yang menyinggung bahwa Indonesia belum bisa puas.
"Kendala-kendalanya ya belum maksimal gitu loh. Karena yang tadi sampaikan Pak Jokowi juga gitu kan, belum puas mungkin rakyat. Ya kita juga Jawa Barat, kita juga belum puas kan gitu," kata Taufik saat ditemui di ruangannya.
Provinsi Jabar dengan tagline Jabar Juara, menurut Taufik belum betul-betul juara. Ia tak merinci apa saja yang jadi permasalahan di Jabar, tapi beberapa yang Taufik singgung ialah masalah tata kota dan korupsi.
"Kita ngeliat kabel masih berantakan, ya kan? Rasanya semuanya berantakan masih gitu. Jabar juara? Belum. Maunya jadi juara, tapi kan belum tercapai. Kalau udah tercapai, kita tidur. Makanya belum tercapai, kita harus semangat," pesannya.
"Mari kita genjot Jabar juara beneran. Harapannya kita semangat semua. Jadi pemimpin itu mengabdi untuk rakyat. Bulak-balik, belakok juga untuk rakyat. Sekarang jadi pemimpin yang milih siapa? Rakyat. Ya balikin deh ke rakyat. Kasarnya mah jangan korupsi lah. Yang hak rakyat, berikan ke rakyat. Full," sambungnya.
Ketua DPD Gerindra Jabar itu juga memberikan pesan pada 100 lebih anggota DPRD Jabar yang telah terpilih, dan bakal dilantik 2 September 2024 nanti. Ia berharap seluruh wakil rakyat itu punya semangat yang sama dan tidak malas.
"(PR dewan yang baru?) Banyak. Ya lebih turun lagi. Lebih mendengarkan lagi aspirasi dari rakyat. Karena gini, walaupun gimana manusia itu kemalasan awal dari kekalahan manusia. Kalau malas ya sudah kalah. Makanya jangan malas," kata Taufik. (aau/yum)