Respons Bupati Dadang soal Sungai Citarum Terkontaminasi Obat

Respons Bupati Dadang soal Sungai Citarum Terkontaminasi Obat

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 12 Jul 2024 14:00 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Bupati Bandung Dadang Supriatna. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Bupati Bandung Dadang Supriatna buka suara terkait hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Temuan dari riset tersebut adalah adanya dugaan kandungan paracetamol dan amoxilin di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu, Jawa Barat.

Diketahui, hulu sungai Citarum berada di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Alirannya membentang ratusan kilometer dengan muaranya berada di Muara Gembong, Bekasi dan Tanjung Pakis di Karawang, hingga mengarah ke Laut Jawa.

Dadang mengaku baru mendengar informasi hasil riset tersebut. Bahkan dirinya dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengan Satgas Citarum Harum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya ini kita akan sampaikan dan akan dibahas dengan Satgas Sungai Citarum. Dari faktor apa bisa terjadinya seperti itu," ujar Dadang, kepada detikJabar di Lapangan Upakarti, Soreang, Kabupaten Bandung Jumat (12/7/2024).

Dadang mengatakan, pemerintah melalui Satgas Citarum Harum telah melakukan berbagai upaya dalam menangani sungai tersebut. Sehingga saat ini sungai tersebut telah mengalami perubahan.

ADVERTISEMENT

"Yang saya tahu saat ini satgas citarum harum telah berupaya membuat semacam bukan lagi kimia, tapi biologi. Ini sudah disebar," katanya.

Dadang menjelaskan dari pihak BRIN seharusnya memberikan informasi secara resmi ke berbagai stakeholder terkait. Hal tersebut dilakukan supaya bisa segera ditangani.

"Kalau misalnya masih ada penelitian seperti itu, akan saya sampaikan ke satgas. Tentu dari BRIN juga harus menyampaikan secara resmi. Sehingga kami dan satgas citarum ini bisa mencarikan langkah-langkah," jelasnya.

Menurutnya hulu Sungai Citarum berada di Situ Cisanti. Kondisi airnya pun jauh lebih baik dibandingkan di wilayah hilirnya.

"Padahal kalau kita melihat di hulu (Situ Cisanti) ini bening kondisinya. Tidak ada istilah terpapar apapun," ucapnya.

Dia menduga ada beberapa wilayah yang membuat sungai tersebut terpapar parasetamol dan amoxilin. Kata dia, hal tersebut harus dilakukan kajian kembali.

"Tapi kalau sudah ke hilir, saya kira kan mungkin ada terpengaruh dari sampah, atau ada yang membuang obat kimia atau limbah ke sungai, ini kan perlu dikaji atau diteliti," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads