Tingginya permintaan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha membuat Pemprov Jawa Barat bergerak untuk memastikan kondisi kesehatan hewan terjamin.
Adapun kebutuhan hewan kurban di Jabar pada momen Idul Adha 2024 sebanyak 350 ribu ekor baik sapi, kerbau, kambing dan domba. Angka itu meningkat hingga 15 persen dari tahun 2023 lalu.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, hewan kurban yang dijual harus memenuhi syariat Islam. Dia juga meminta pembeli untuk menanyakan dengan detail kondisi hewan kurban yang akan dibeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini (kondisi hewan) sehat, tapi penting dipastikan bagi pembeli bahwa hewan kurban harus memenuhi syariat Islam. Jadi pastikan (pembeli) jangan tidak bertanya umurnya berapa sebab ada syarat minimal," ucap Bey, Senin (3/6/2024).
Bey mengatakan, hewan kurban yang dijual harus memiliki sertifikat dimana sertifikat itu didapat secara gratis melalui hasil pemeriksaan. Karena itu, dia menegaskan tidak ada alasan bagi pedagang tidak memiliki sertifikat yang memastikan kondisi kesehatan hewannya sehat.
"Jadi mohon diperhatikan, untuk mengeluarkan sertifikat itu tidak ada biaya. Jadi bagi pedagang tidak ada alasan tak memiliki tanda itu. Kalau jaraknya jauh, mohon koordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat. Usahakan mendapatkan sertifikat tersebut," ungkapnya.
Untuk memastikan seluruh hewan kurban di Jabar dalam kondisi sehat, Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan mengerahkan 1.300 petugas pemeriksa kesehatan hewan. Selain itu, ada juga 4.000 dokter hewan dari akademisi dan mahasiswa yang akan ikut membantu.
"Petugas yang dari pemerintah provinsi dan kabupaten kota ada sekitar 1.300-an, tapi dari mahasiswa dan dokter hewan akademisi itu ada sekitar 4.000-an," singkat Kepala DKPP Jabar Arifin Soedjayana.