Menjelang Idul Adha, Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lapak penjualan yang tersebar di pinggir-pinggir jalan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan bebas penyakit.
Fungsional Medik Veteriner Muda Subkoordinator Kesehatan Hewan Dispaperta Sidoarjo, drh. Rina Vitriasari mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan serentak di lapak-lapak yang telah ditetapkan di tiap kecamatan.
"Lapak-lapak ini sudah kami tetapkan sebagai lokasi resmi penjualan hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan untuk menjamin hewan yang dijual sehat dan tidak membawa penyakit berbahaya, terutama penyakit zoonosis yang bisa menular ke manusia," jelas drh. Rina kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, penyakit yang saat ini masih menjadi perhatian di Sidoarjo adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Meski begitu, dari hasil pemeriksaan di lapangan, belum ditemukan kasus penyakit menular.
"Hanya ada satu ekor hewan yang kondisinya agak lemah, sudah kami minta ke peternaknya untuk diistirahatkan dan kami beri vitamin. Tapi tidak ada indikasi penyakit menular," ungkapnya.
Menurut drh. Rina, sekitar 90 persen hewan kurban yang dijual di lapak Sidoarjo berasal dari luar daerah. Oleh karena itu, pengawasan diperketat karena lalu lintas ternak rentan membawa penyakit.
Pengawasan tidak hanya dilakukan di lapak, tetapi juga akan diperluas ke pos-pos pantau menjelang Hari Raya Idul Adha pada 6 Juni mendatang.
"Nanti petugas kami juga akan turun ke masjid-masjid untuk memantau kesehatan hewan kurban. Semua ini agar masyarakat merasa aman dan yakin bahwa hewan yang mereka beli sehat dan layak dikurbankan," pungkasnya.
Selain pemeriksaan, pihak Dispaperta Sidoarjo, juga telah mengimbau masyarakat agar menjual dan membeli hewan kurban di lapak resmi yang telah ditentukan guna memudahkan pengawasan serta pengelolaan limbah hewan.
(auh/abq)