Malam Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Terdapat sejumlah amalan yang bisa dikerjakan, salah satunya sholat. Berikut tata cara sholat lailatul qadar.
Dikutip dari buku Fiqih Wanita oleh M. Abdul Ghoffar. Rasulullah SAW pernah bersabda:
يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ - رواه أحمد والبخاري وأبو داود
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bukhari, dan Abu Dawud).
Tata cara sholat lailatul qadar tak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya. Hanya saja amalan ini dikerjakan pada 10 hari terakhir Ramadan.
Sholat lailatul qadar bisa dilakukan sendiri atau berjamaah baik di masjid atau di rumah. Jumlah rakaatnya berjumlah 2 hingga 12 rakaat. Sholat lailatul qadar bisa dikerjakan dengan dua rakaat salam atau empat rakaat salam.
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar
Sama halnya dengan sholat sunah lainnya, berikut ini tata cara sholat Lailatul Qadar. Sholat lailatul qadar bisa dilakukan sendiri atau berjamaah.
1. Membaca niat
2. Takbiratul Ikhram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat pendek
6. Melakukan ruku dengan tuma'ninah
7. Melakukan gerakan i'tidal dengan tuma'ninah
8. Melakukan gerakan sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah
10. Sujud kedua dengan tuma'ninah
11. Kemudian berdiri untuk melanjutkan shalat rakaat kedua
12. Kembali mengulang point 4-9
13. Kemudian apabila mengerjakan 2 rakaat maka langsung duduk tasyahud akhir setelah melakukan sujud kedua. Namun, apabila melakukan sholat dengan empat rakaat, maka melakukan tasyahud awal dan kemudian berdiri dan mengulangi point 4-9.
14. Mengucap salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.
Bacaan Niat Sholat Lailatul Qadar
Dalam kitab Durratun Nashihin sholat sunnah termasuk sholat lailatul qadar dilakukan sebanyak dua rakaat sebagaimana pada umumnya. Adapun jumlah rakaat maksimal yakni 12 rakaat.
Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Arab Latin: "Ushalli sunnatan fi lailatul qadri rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahita'ala"
Artinya: "Saya niat sholat sunnah lailatul qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Lailatul Qadar 4 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Arab latin: "Ushalli sunnata lailatil qadri arba'arakaatin lillahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat sholat sunnah lailatul qadar empat rakaat karena Allah Ta'ala."
Doa Lailatul Qadar
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada Lailatul Qadar, terlebih doa yang dianjurkan oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni
Artinya: "Ya, Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf. Maka, maafkan aku."
Doa tersebut didapat dari hadits Aisyah radhiyallahu 'anha yang berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: "Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?" Beliau menjawab,"Katakanlah: 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni' (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf-menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku-hapuslah dosa-dosaku-)." (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu 'Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho, menyebut para ulama menyimpulkan anjuran memperbanyak doa tersebut. Sebab, doa itu begitu jaami' (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat.
Doa tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun, tentu saja meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja. Melainkan kita perlu meminta ampunan Allah SWT setiap saat sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan. Wallahu alam.