Doa dan Amalan Sunnah di Malam Lailatul Qadar

Doa dan Amalan Sunnah di Malam Lailatul Qadar

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 31 Mar 2024 15:45 WIB
Ilustrasi doa
Ilustrasi doa malam lailatul qadar (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
Bandung -

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dan kemuliaan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Diceritakan sosok Nabi SAW memberi contoh untuk giat dalam meraih ridha Allah SWT, bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ibadah.

Maka, umat Muslim dianjurkan untuk tidak kendor dalam beribadah meskipun sudah memasuki akhir Ramadan. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan umat Muslim saat Malam Lailatul Qadar. Berikut ulasannya dirangkum detikJabar dari buku Mukjizat Lailatul Qadar oleh Arif M. Riswanto, Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho, dan khotbah KH Muchlis M. Hanafi dari laman Masjid Istiqlal.

Doa di Malam Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada Lailatul Qadar, terlebih doa yang dianjurkan oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni

ADVERTISEMENT

Artinya: "Ya, Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf. Maka, maafkan aku."

Doa tersebut didapat dari hadits Aisyah radhiyallahu 'anha yang berkata:

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: "Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?" Beliau menjawab,"Katakanlah: 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni' (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf-menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku-hapuslah dosa-dosaku-)." (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu 'Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Para ulama menyimpulkan anjuran memperbanyak do'a tersebut. Sebab, doa itu begitu jaami' (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do'a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa.

Namun, tentu saja meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja. Melainkan kita perlu meminta ampunan Allah SWT setiap saat sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan. Wallahu alam.

Amalan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Selain memanjatkan doa khusus di Malam Lailatul Qadar, berikut ini beberapa anjuran lain yang bisa detikers lakukan:

1. Melakukan Shalat Berjamaah

Salat berjamaah di masjid merupakan salah satu keutamaan di bulan Ramadan. Dengan melaksanakan salat berjamaah di masjid merupakan salah satu cara untuk bersilaturahmi.

Selain itu, Rasulullah SAW pun tidak pernah meninggalkan satu pun shalat berjamaah meski dalam keadaan sakit maupun cuaca buruk. Rasulullah SAW memberikan keteladanan pada malam-malam terakhir Ramadhan, dianjurkan untuk melakukan ihyaulail (menghidupkan malam dengan beragam ibadah) atau qiyamulail (mendirikan shalat malam).

Hal paling minimalis yang bisa dilakukan yaitu sebagaimana riwayat Imam Muslim, bahwasanya Utsman bin Affan RA menyebut sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang Shalat Isya` berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barang siapa yang Shalat Subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (HR. Muslim)

2. Memperbanyak Ibadah Sunnah

Memperbanyak ibadah sunnah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan merupakan salah satu yang bisa dilakukan. Salah satu contohnya bisa dari yang ringan, yakni menjaga konsistensi shalat Tarawih. Lakukan semata-mata untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Selain menunaikan shalat tarawih, bisa menunaikan qiyamullail sepanjang malam, membaca Al-Qur'an, berdzikir dan bertaqarrub kepada Allah subhanahu wata'ala. Dengan begitu, semoga Allah SWT memberikan pantulan cahaya-Nya kepada kita semua, mengaruniakan Lailatul Qadar kepada kita yang akan memberikan kedamaian ke dalam hati.

3. Memperbanyak Tadarus atau Membaca Al-Quran dan Tilawah

Bertadarus bertujuan untuk mendapatkan ketenangan hati bagi setiap umat muslim yang membacanya. Selain itu tadarus juga bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa. Salah satu tradisi ibadah umat muslim dalam beribadah adalah mengkhatamkan Al Quran, yang sangat baik dilakukan terlebih jika bersama-sama di dalam masjid.

Allah SWT bersabda dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 mengenai keutamaan membaca Al-Quran pada bulan Ramadan:

"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan adalah tadarus Al-Quran. Tadarus Al-Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadan." (QS. Al Baqarah ayat 185)

4. Memperpanjang Ibadah Shalat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. Nabi Muhammad SAW mencontohkan umat muslim untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.

Dalam menghidupkan malam-malam terakhir tersebut, beliau juga tidak berangkat sendirian, melainkan mengajak keluarganya. Sebagaimana penuturan Aisyah RA:

"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Memperbanyak Bersedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan. Perbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa.

Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah pada Allah SWT serta ibadah sosial atau peduli sesamanya. Sebagaimana disebutkan dalam QS As-Sajdah ayat 16:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan."

6. I'tikaf

Itikaf atau iktikaf dalam ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdiam beberapa waktu di dalam masjid, menjalankan ibadah, dan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

I'tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo'a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

Waktu pelaksanaan itikaf sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW adalah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA, dia berkata:

"Adalah Rasulullah SAW dahulu menjalankan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari, Muslim, dan Ashabus Sunan)

7. Mencari Lailatul Qadar

Thoat Stiawan Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya dalam laman kampusnya, menjelaskan bahwa umat muslim perlu mempersiapkan strategi untuk mencari Lailatul Qadar.

Para ulama juga berusaha untuk mencari malam Lailatul Qadar tersebut. Rasulullah SAW memberi isyarat dalam sabdanya:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadist di atas, ada yang menduga bahwa malam yang dimaksud adalah malam ke-21, 23. Umat muslim dapat mencarinya pada akhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil.

Di lain sisi Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho, menuliskan malam Lailatul Qadar sebenarnya disembunyikan waktunya agar umat terus bersemangat mencari pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, setiap tahunnya.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai doa dan amalan sunnah untuk 10 malam terakhir Ramadan. Semoga kita diberi kesempatan Allah SWT untuk memperoleh ampunan-Nya di malam-malam tersebut, aamiin.

(aau/iqk)


Hide Ads