RSHS Bandung Rawat 11 Pasien DBD Disertai Keluhan Berat

RSHS Bandung Rawat 11 Pasien DBD Disertai Keluhan Berat

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 25 Mar 2024 17:30 WIB
Div Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSHS Dr Anggraini Alam, dr., SpA(K)
Div Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSHS Dr Anggraini Alam, dr., SpA(K). Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung - 11 pasien demam berdarah dengue (DBD) dengan keluhan berat di rawat di Rumah Sakit Hasil Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kasus dengue di RSHS memang kita melihat tidak ada suatu lonjakan yang hingga mencapai penuh untuk tingkat BOR rawat atau emergency," kata Div Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSHS Dr Anggraini Alam, dr., SpA(K), Senin (25/3/2024).

Dia menyebut, angka kasus DBD di rumah sakit kelas B di daerah-daerah akan lebih tinggi dibandingkan di RSHS Bandung. "Per hari ini hanya 11 pasien. Namun ingat, ini (RSHS) adalah top reveral Jawa Barat. Artinya akan jauh lebih banyak justru teman-teman yang di rumah sakit tipe B atau rumah sakit baik pemerintah swasta tetapi bukan top reveral seperti RSHS. Sampai ke Hasan Sadikin tentu yang berat-berat (keluhannya)," ungkapnya.

Disinggung mengenai keluhan berat pasien DBD, Anggraini menyebutkan pasien DBD yang diboyong ke RSHS memiliki beragam keluahan. "Kondisi yang berat itu syok yang berkepanjangan, bisa berupa pendarahan, saluran cerna, bisa kejang-kejang, tidak sadar, bisa mengenai ginjalnya, hal yang demikian kita rawat," tuturnya.

Meski angka kasus tidak tinggi, kematian terhadap penyakit ini tetap ada. Selain itu, notabene pasien meninggal terjadi di IGD atau belum masuk ke ruang perawatan karena pasien yang diboyong kondisinya sudah parah.

Namun menurutnya, untuk pasien yang dilakukan perawatan dapat diselamatkan. "Alhamdulillah sebagian besar ini bisa diselamatkan. Namun, kematian tetap ada," tuturnya.

Anggraini tak menyebutkan jumlah rinci kematian pasien DBD. Namun menurutnya, kematian dari 3 hingga 5 persen dalam rentang waktu tiga bulan terakhir.

"Angka kematian dalam tiga bulan terakhir sekitar 3-5 persen, tapi ini suatu angka yang dalam tanda kutip memang begitu keadaannya, dengue kalau sudah amat berat, terlambat ditanganinya angka kematiannya sebenarnya bisa 50:50," jelanya.

Selain itu, pasien DBD yang mengalami kematian di RSHS didominasi oleh anak-anak. "Dominasi untuk kematian 75% adalah anak anak 0-14 tahun, kalau angka kejadian untuk anak 0-14 tahun itu sekitar 50%, sedangkan sekitar 30% adalah usia 15-44 tahun. Jadi memang dengue di Indonesia menyerang yang muda," pungkasnya. (sud/sud)



Hide Ads