Jembatan Cisokan lama tidak hanya menjadi saksi sejarah di masa penjajahan hingga agresi, tetapi akses utama Cianjur menuju Bandung saat itu juga jadi bukti kehebatan pembangunan di saat itu.
Pasalnya, jembatan dan jalan aspal tua di jalan lama yang berusia puluhan tahun itu masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Jembatan Cisokan lama yang membentang di atas sungai dengan panjang jembatan sekitar 50 meter dan lebar 5 meter itu tampak masih kokoh, dengan pondasi baja dan balok kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di bagian tengah jembatan memang sudah mulai berlubang, sehingga saat melintas dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki harus sangat hati-hati. Apalagi tidak ada pembatas jembatan di kanan-kirinya.
![]() |
Di ujung jembatan tersebut terdapat jalan setapak yang menjadi akses warga, baik pejalan kaki ataupun sepeda motor.
Tetapi jika diamati lebih seksama, jalan tersebut bukan berupa tanah tetapi aspal. Sebagian jalan aspal tersebut memang sudah tertutup oleh tembok kolam yang sempat dibangun warga dan rerumputan liar.
Yayat Sunarya (52), tokoh warga Desa Ciranjang, mengatakan jalan aspal tersebut dibangun bersamaan dengan jembatan Cisokan lama. Jembatan dan jalan itu masih bertahan dan dimanfaatkan warga untuk akses jalan.
"Meskipun sudah sangat tua, puluhan tahun tapi jembatannya masih kokoh dan jalan aspalnya juga masih bagus," kata dia, Minggu (3/12/2023).
![]() |
Menurut dia, kekuatan struktur jembatan dan kualitas jalan aspal tersebut membuat warga kagum, sebab di usianya yang sudah sangat tua tetapi tidak mudah rusak.
"Biasanya kan kalau zaman sekarang jalan aspal itu cepat rusak, jembatan juga tidak bertahan lama. Tapi jembatan dan jalan Cisokan lama masih kokoh dan bagus. Memang hebat pembangunan di masa itu," ucapnya.
"Saya berharap jembatan dan jalan itu kembali diperbaiki sebagai akses alternatif, atau bisa dijadikan sebagai jalur wisata sejarah nantinya," pungkasnya.
(yum/yum)