Selain Ka'bah di Makkah, umat Muslim yang ziarah ke tanah suci juga akan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini juga menjadi salah satu tempat suci karena terdapat makam Rasulullah SAW di dalamnya.
Dikutip dari Crescent International, pada Kamis (5/6/2025), Masjid Nabawi dibangun oleh Rasulullah SAW dan sahabatnya dengan cara yang sederhana, karena bangunannya berukuran tidak lebih dari 30 meter x 35 meter. Dindingnya terbuat dari lumpur yang dicampur dengan batu. Sementara atapnya terbuat dari batang dan cabang pohon kurma. Atap masjid hanya menutupi sebagian area masjid dari terik matahari.
Masjid Nabawi telah mengalami banyak fase perluasan. Renovasi besar-besaran terjadi selama masa kekhalifahan Umar dan Uthman r.a. Kemudian tahun 707 Masehi, penguasa Umayyah al-Walid ibn 'Abd al-Malik merobohkan seluruh bangunan lama dan membangun bangunan baru yang lebih besar serta menggabungkan makam Rasullulah SAW ke dalam masjid. Tempat antara makam Nabi SAW dan mimbarnya disebut sebagai Riyad al-Jannah yang artinya taman surga di mana sebuah tempat bagi setiap doa yang dipanjatkan tidak pernah ditolak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pada tahun 775 M hingga 785 M selama periode Abbasiyah, penguasa al-Mahdi memperluas Masjid Nabawi dengan menambah 20 pintu tambahan. Adapun, pertama kali kubah didirikan di atas makam Nabi Muhammad SAW adalah saat masa pemerintahan Sultan Mamluk pada tahun 1279 M. Awalnya kubah itu dibangun dari kayu dan tidak berwarna, lalu dicat warna putih dan biru yang mana dominan warna biru tua karena merupakan warna favorit orang Arab.
Kurang lebih 200 tahun setelahnya, pada 1481 M, kebakaran besar menghancurkan sebagian besar masjid termasuk kubah kayu di atas makam nabi. Kemudian, Sultan Qa'itbay mengganti sebagian besar kayu dengan struktur bata agar mencegah keruntuhan di masa mendatang.
Kemudian, baru pada tahun 1818 M, Sultan Ottoman Mahmud II membangun kubah berwarna hijau di atas kubah yang sudah dibangun oleh Qa'itbay. Kubah dicat hijau berguna untuk membedakan makam Nabi karena kubah-kubah yang lain berwarna perak. Cat hijau itu pertama kali diaplikasikan pada tahun 1837 dan bertahan hingga saat ini.
Namun, ternyata pada tahun 2007, Saudi mencoba mengecat kubah menjadi warna perak agar tampak senada dengan kubah lainnya. Akan tetapi hal itu segera diketahui oleh warga Madinah yang menduga hal itu merupakan taktik jahat dari rezim Saudi untuk melancarkan protes seperti yang sebelumnya pernah terjadi.
(das/das)