.webp)
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Suasana pagi di Desa Pangkahwetan, Ujungpangkah, Gresik, mendadak gempar. Seorang nelayan yang tengah mencari ikan di muara Bengawan Solo dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang mengapung di permukaan air. Tubuhnya kaku, membengkak, dan masih mengenakan jaket hoodie hitam serta sepatu hitam putih.
Tak ingin menimbulkan keresahan lebih lanjut, warga segera melaporkan temuan tersebut ke Tim SAR Pangkahwetan dan Polsek Ujungpangkah. Tak butuh waktu lama, identitas pria itu akhirnya terungkap: Shohibul Roziqin (34), warga Desa Sukobendu, Mantup, Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ditemukan dalam kondisi telungkup di permukaan air. Mengenakan jaket hoodie warna hitam, celana jeans panjang, dan masih memakai sepatu warna hitam putih," ungkap Kapolsek Ujungpangkah, Iptu Suwito Saputro, Selasa (4/3/2025).
Berawal dari Motor Misterius di Jembatan Cincim Lama
Penemuan jasad Shohibul ternyata memiliki keterkaitan dengan peristiwa yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Pada Kamis (27/2/2025) dini hari, warga sekitar Jembatan Cincim Lama, Kecamatan Babat, Lamongan, melihat sebuah motor Honda Scoopy hitam S 2887 JAV terparkir di tengah jembatan tanpa pemilik.
Keanehan ini membuat warga melapor ke polisi yang sedang berpatroli. Saat diperiksa, petugas menemukan dompet berisi beberapa kartu ATM, delapan lembar foto pria, KTP, STNK atas nama Shohibul Roziqin, serta ponsel Samsung A14 warna hitam.
Berdasarkan temuan itu, polisi langsung melakukan pencarian pemilik motor, yang saat itu diduga menghilang secara misterius.
Dugaan Lompat dari Jembatan
Polisi kemudian menghubungkan temuan sepeda motor dengan laporan orang hilang yang masuk di Polres Lamongan. Dari hasil pemeriksaan, Shohibul diduga melompat dari Jembatan Cincim Lama, yang menghubungkan Kelurahan Banaran, Babat, Lamongan dengan Desa Ngadipuro, Widang, Tuban.
"Informasi yang kita dapat seperti itu. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Polres Lamongan. Terlebih, pemuda yang ditemukan tak bernyawa di muara Sungai Bengawan Solo, Gresik, itu sesuai dengan laporan orang hilang di kepolisian," ujar Suwito.
Dugaan ini semakin kuat setelah hasil pemeriksaan awal pada jasad Shohibul tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tambahnya.
Upaya Pencarian yang Panjang
Setelah motor dan barang-barang Shohibul ditemukan, polisi bersama BPBD Lamongan segera melakukan pencarian di sepanjang Bengawan Solo. Pada hari pertama pencarian, keberadaan Shohibul masih menjadi misteri. Namun, beberapa hari kemudian, nelayan di Desa Pangkahwetan, Gresik, menemukan jasad pria yang terapung di muara Bengawan Solo.
"Korban ditemukan oleh seorang nelayan di wilayah Ujungpangkah yang sedang mencari ikan," ujar Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid.
Setelah ditemukan, Polsek Babat berkoordinasi dengan Polsek Mantup untuk memastikan identitas korban sebelum diserahkan ke keluarga. Jenazah Shohibul kemudian dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Jenazah dikonfirmasi atas nama SR (34), warga Kecamatan Mantup yang dikabarkan hilang setelah warga menemukan sepeda motornya pada Kamis (27/2/2025) di Jembatan Cincim Lama Babat pada pukul 00.25 WIB," ungkap Hamzaid.
Sementara itu, motor Shohibul yang sempat menjadi misteri telah dikembalikan ke keluarganya, dan jenazahnya kini telah dimakamkan.
(hil/iwd)
