Stop Bebani Sampah ke TPA Sarimukti!

Stop Bebani Sampah ke TPA Sarimukti!

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 17 Sep 2023 20:15 WIB
Diskusi Aliansi Zero Waste Indonesia tentang pengelolaan sampah di Bandung.
Diskusi Aliansi Zero Waste Indonesia tentang pengelolaan sampah di Bandung (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Masalah di TPA Sarimukti menjadi sorotan dalam diskusi Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI). Dalam forum tersebut, mereka sepakat untuk tidak menambah beban lagi ke tempat pembuangan sampah yang terletak di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat tersebut.

Selain karena over kapasitas, lahan penampungan di TPA Sarimukti diketahui juga terbatas. Ditambah, insiden kebakaran beberapa waktu yang lalu membuat tempat pembuangan sampah itu tidak lagi bisa berjalan dengan optimal.

AZWI kemudian menawarkan gagasan agar mulai dilakukannya edukasi kepada warga mengenai pengelolaan sampah secara mandiri. Warga ke depan diharuskan bisa memilah sendiri mana sampah organik, anorganik serta residu sebagai bagian dari tanggung jawabnya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendiri Yayasan Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) David Sutasurya mengatakan, kebijakan pengelolaan sampah harus mulai dilakukan dengan cara mengedukasi warga. Peran pemerintah di sini dibutuhkan agar sampah yang masuk ke TPS sudah tidak lagi berupa sampah organik.

"Karena masalahnya, 50 persen sampah yang dibuang di kita itu adalah sampah organik. Padahal kalau di rumahnya kita bisa memilah sampah-sampah tersebut, sudah tidak ada lagi sampah organik yang dibuang ke TPS karena bisa dimanfaatkan," katanya dalam Diskusi Pengelolaan Sampah di Udjo Ecoland, Bandung, Minggu (17/9/2023).

ADVERTISEMENT

Ia pun menekankan ketegasan pemerintah daerah demi bisa mengubah persepsi masyarakat tentang pengelolaan sampah. Sebab, sampah organik bisa dimanfaatkan oleh warga menjadi pupuk atau kompos yang berguna untuk kepentingan sehari-hari.

"Jadi upaya menuju zero waste, kalau ini bisa dijalankan, tentu bisa kita lakukan. Mulainya dari mana? Kalau saya melihatnya memang dari ketegasan pemerintahnya terlebih dahulu untuk pengelolaan sampah tersebut," ucapnya.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Meiki W Paendong menyoroti kondisi Bandung darurat sampah yang saat ini malah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Sebab menurutnya, warga sekarang banyak yang malah memilih cara insinerasi atau membakar sampah secara langsung di tengah kondisi over kapasitas TPA Sarimukti.

"Padahal, cara itu juga sama saja malah menimbulkan polusi baru yang bisa menyumbang pemanasan global. Ini yang memang harus diedukasi ke masyarakat kalau membakar sampah itu bukan solusi untuk menyelesaikan masalah sekarang di Bandung Raya," ujar Meiki.

Ketua Forum Bandung Juara Bebas Sampah Ria Ismaria menambahkan, pengelolaan sampah organik harus mulai dilakukan warga untuk bisa mengatasi masalah Bandung darurat sampah. Sebab berdasarkan data DLH Jabar, 70 persen lebih sampah yang masuk ke TPA Sarimukti berasal dari Kota Bandung.

"Edukasi pengelolaan sampah ini yang memang harus dikuatkan. Sampahnya harus dipilah mana yang organik, anorganik dan residu. Apalagi sekarang TPA Sarimukti tidak menerima lagi sampah organik, jadi memang sampah organik itu harusnya sudah selesai pengelolaannya dari rumah," katanya.

Di tempat yang sama, Penyuluh Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dedy Darmawan mengungkapkan upaya Pemkot Bandung dalam menangani masalah kedaruratan sampah. Salah satunya dengan menyiapkan pembangunan TPS Gedebage yang rencananya bakal ditingkatkan kapasitasnya menjadi TPA.

"Sekarang kita sedang menunggu proses di Gedebage yang rencananya mau jadi TPA, mudah-mudahan tidak terlalu lama, jadi 4 ribu ton sampah itu nanti bisa diangkut ke TPA darurat," katanya.

Namun, ia tetap menekankan edukasi ke masyarakat agar mulai memilah sampah rumah tangganya sendiri. Saat ini, Kota Bandung sudah memiliki 234 RW di yang masuk wilayah bebas sampah dari 1.556 RW.

"Saya yakin bisa kalau perilaku masyarakat kita berubah. Jadi dari membuang ke kumpul, pilah, pisah. Kalau Gedebage, mudah-mudahan jadi solusi darurat penanganan sampah di Kota Bandung yang sekarang ada di pinggir-pinggir jalan," pungkasnya.

(ral/mso)


Hide Ads