TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin kelebihan kapasitas lantaran terus menerima kiriman sampah dari empat daerah se-Bandung Raya.
Berdasarkan pantauan detikJabar, tumpukan sampah kian menggunung. Beberapa menit sekali, selalu ada truk pengangkut sampah yang masuk untuk membuang muatan.
Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Zidni Ilman mengatakan saat ini hanya ada satu zona saja yang dioperasikan untuk menampung sampah dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TPA Sarimukti ya sudah overload, cuma kan kita tetap menampung (sampah). Saat ini hanya zona 3 saja, gunungan sampah tinggi berapa meter saya kurang tahu. Bisa dilihat sendiri," kata Zidni saat ditemui, Kamis (13/2/2025).
Zidni mengatakan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti saat ini mengacu pada jatah yang telah disepakati. Seperti Kota Bandung sebanyak 146 ritase, Kabupaten Bandung 40 ritase, Kota Cimahi 17 ritase, dan KBB 17 Ritase.
"Untuk ritase disesuaikan dengan kesepakatan, jadi tidak ada penumpukan di sini. Tapi kalau di hulu kondisinya seperti apa, saya tidak tahu," kata Zidni.
Zidni mengatakan zona 3 meskipun sudah overload, akan tetap difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah. Lantaran saat ini, pihaknya masih dalam tahap penyelesaian area perluasan.
"Kita sedang menyiapkan zona 5 atau zona perluasan. Jadi sampai zona itu bisa dipakai, ya semua sampah dibuang ke zona 3 meskipun sudah overload kondisinya," kata Zidni.
Zidni mengatakan TPA Sarimukti sebetulnya sudah melarang pembuangan sampah organik. Namun fakta di lapangan, sampah yang dibuang masyarakat tetap bercampur antara organik dengan anorganik.
"Memang seperti itu (tidak boleh membuang sampah organik), tapi kan di dalam truk itu banyak juga yang organik. Memang sulit karena kebiasaan masyarakat. Cuma jumlahnya sudah berkurang," ujar Zidni.
(sud/sud)