Pemkot Bandung Gandeng Masyarakat Selesaikan Masalah Kesehatan

Pemkot Bandung Gandeng Masyarakat Selesaikan Masalah Kesehatan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 08 Sep 2023 02:30 WIB
Pembukaan acara Bandung Datathon 2023.
Pembukaan acara Bandung Datathon 2023. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Pemkot Bandung sedang menyempurnakan layanan berbasis digital di bidang kesehatan untuk warga. Dalam mencari solusi terbaiknya, Pemkot pun mencoba menggandeng masyarakat dari beragam kalangan.

Kompetisi Datathon 2023 dengan tema 'Transforming Public Health Service' pun digelar sebagai bagian dari dimensi smart health Bandung Smart City. Kegiatan ini sudah Pemkot Bandung lakukan sejak tahun 2016.

Disampaikan oleh Kepala Bidang Data dan Statistik Diskominfo Kota Bandung Rina Karlina, Datathon dibuat dengan konsep seperti lomba lari maraton. Para peserta berkompetisi untuk menghadirkan ide terbaik dengan waktu yang singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bicara soal datathon mungkin akan ingat dengan marathon ya, ini beda tapi memang kata thon itu diambil dari marathon. Jadi Pemkot menggali, mengkompetisikan data dari masyarakat, untuk menemukan problem solvingnya. Sudut pandang pemerintah dan masyarakat itu beda, jadi kurang lebih masyarakat bisa manfaatkan data hanya dalam waktu 24 jam," ucap Rina dalam podcast D'badami detikJabar belum lama ini.

Pemkot Bandung sadar betul, kesehatan menjadi kebutuhan dasar umat manusia dan sering kali mendapat keluhan. Kata Rina, kebanyakan keluhan yakni kesulitan mendapat pelayanan yang sama.

ADVERTISEMENT

"Seolah BPJS hanya difasilitasi untuk orang yang punya waktu banyak. Beberapa orang nggak bisa memanfaatkannya, terkesan seperti disuruh memilih antara punya waktu atau punya uang. Jadi kita akan lihat sudut pandang masyarakat, anak muda sekarang kan punya ide yang lebih out of the box, kita kadang tidak kepikiran jadi kita kolaborasi kita kumpulkan masyarakatnya yang bisa menyelesaikan masalah," ucapnya.

Datathon tahun ini diikuti oleh total 50 peserta dan dibagi menjadi 10 kelompok untuk menghadirkan ide-ide segar mengenai transformasi layanan kesehatan berbasis digital.

Gagasan yang diusulkan pun tidak memiliki batasan. Para peserta dipersilakan berkreasi sedemikian rupa, asalkan memenuhi indikator yang telah ditentukan panitia. Rina berharap usaha pemerintah ini bisa efektif dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

"Selain sustainable dan kreatif, ide tersebut harus bisa diterapkan pemerintah. Ide seperti ini yang memiliki poin tinggi," tuturnya.

Sementara itu Irfan Dary salah satu Panitia Bandung Datathon, menyampaikan kolaborasi jadi kunci untuk penerapan penyelenggaraan untuk kesehatan yang lebih baik. Dalam satu kelompok, terbagi menjadi beberapa role seperti bisnis kesehatan, praktisi kesehatan, desainer ui/ux, atau praktisi teknologi.

"Masalah ini tidak bisa lihat dalam satu sudut pandang. Ketika mendaftar, peserta akan menceritakan dirinya siapa dan ditentukan anggota kelompoknya. Nggak bisa janjian, dan kelompok diumumkan dua hari sebelumnya. Aspek keragaman dan spontanitas jadi kunci. Kita sediakan latar belakang masalah dan beberapa narsum, dalam 24 jam dengan data yang dikasih mereka bisa olah jadi apa? Jadi ini miniatur diskursus masyarakat kota dengan pandangan yang beda tapi jadi solusi by data," tutur Irfan.

Ia pun mengakui inovasi dari para peserta sangat luar biasa dalam waktu yang singkat, entah jika berinovasi dengan waktu yang lebih banyak mungkin hasilnya akan jauh lebih besar. Nantinya, hasil ini akan diterapkan dalam proyek Bandung Smart City.

"Makin bisa diterapkan, bisa bertahan dalam jangka panjang, dan reach-nya luas, itu pasti nilainya tinggi. Itu jadi salah satu solusi untuk kota Bandung. Ada beberapa juri seperti dari regulator dari Kemenkes, dokter yang menerapkan, praktisi kesehatan, nanti akan menilai," ucapnya.

Pemkot Bandung pun berharap agar hasil dari para pemenang bisa berdampak untuk meningkatkan kesetaraan atau hak yang sama dan kedekatan dalam akses kesehatan. Sebab di tahun ini, program kesehatan yang mempermudah pelayanan publik sedang jadi fokus Pemkot Bandung.

(aau/iqk)


Hide Ads