Pemkot Bandung Gandeng ITB dan Unpad Tangani Masalah Sampah

Pemkot Bandung Gandeng ITB dan Unpad Tangani Masalah Sampah

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 15:30 WIB
Sampah di Pasar Gedebage.
Sampah di Pasar Gedebage. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

Permasalahan sampah di Kota Bandung seperti tidak ada habisnya. Untuk mengatasi permasalah sampah secara terpadu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menggandeng dua perguruan tinggi di Bandung Raya yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad).

Belum satu bulan dilantik Presiden Prabowo, Farhan bersama akademisi ITB dan Unpad langsung bergerak cepat melakukan koordinasi untuk mencari cara untuk mengatasi permasalah sampah ini. Mereka juga melakukan survei ke sejumlah lokasi pengelolaan sampah di Kota Bandung, Jumat (7/3) kemarin.

Dalam kunjungannya, Farhan juga didampingi Asisten Daerah 2 Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan unsur terkait. Survei ini dilakukan sebagai tindak lanjut akselerasi penanganan sampah oleh Pemkot Bandung yang bersinergi dengan perguruan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat pengelolaan sampah yang sudah dikunjungi tim dari ITB dan Unpad ini, meliputi Mesin Motah di Patra Komala, Sumur Bandung, TPST Tegalega Regol, TPST Nyengseret Astana Anyar, Mesin Motah di Cigondewah Bandung Kulon, KBS dan Magnetisasi Jamaras di Jatihandap, TPST Gedebage, TPSS Gedebage GBLA dan Rumah Maggot TPS Rancabolang Gedebage.

Menurut Dosen ITB Mochammad Chaerul, hasil suurvei itu menjadi dasar dalam merumuskan langkah konkret mengatasi permasalahan di Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

"Permasalahan sampah di Kota Bandung memerlukan penanganan segera dengan tetap mempertimbangkan perlindungan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan, antara lain dengan aplikasi teknologi pengolahan sampah yang tepat guna dan pemberdayaan masyarakat secara mandiri," kata Chaerul yang merupakan Koordinator Tim ITB Pelaksana Penanganan Sampah Kota Bandung dalam keterang tertulis Humas ITB yang diterima detikJabar, Sabtu (8/3/2025).

"Selain bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting, melalui survei ini diharapkan dapat ditemukan berbagai model-model penanganan sampah berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik suatu wilayah di Kota Bandung," tambahnya.

Dalam penanganan sampah ini, Unpad juga telah memperkenalkan konsep baru dalam pengelolaan sampah yang sudah dikembangkan dengan membagi sampah menjadi tiga kategori, yaitu sampah pangan, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah residu. Unpad juga melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui edukasi, pelatihan, dan teknologi internet of thing (IoT) yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pengelolaan sampah di setiap kawasan.

"Di Unpad, sudah ada berbagai inisiatif riset yang terkait dengan pengelolaan sampah, dengan berbagai pendekatan. Salah satunya adalah riset pengembangan model yang diterapkan menggunakan pendekatan sistem dinamis," kata Direktur Kerja Sama dan Kemitraan Alumni Unpad Tomy Perdana dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu dari sisi komunikasi lingkungan, Peneliti Komunikasi Lingkungan Herlina Agustin telah memetakan persoalan utama dalam pengelolaan sampah, yaitu perubahan perilaku masyarakat.

"Kami telah menggagas berbagai inisiatif, termasuk pendampingan dan pembuatan maskot perempuan sebagai simbol dalam upaya reduksi sampah yang menggambarkan peran penting ibu rumah tangga sebagai pemeran utama dalam pengelolaan sampah," ujar Herlina.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, Tim ITB dan Tim Unpad memiliki peran masing-masing dalam penanganan sampah di Kota Bandung.

"Tim ITB lebih berperan dalam implementasi berbagai teknologi penanganan sampah, sedangkan Tim Unpad berperan dalam pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan sampah," ujarnya.

(wip/sud)


Hide Ads