Jabar Hari Ini: Bandung Raya Darurat Sampah

Jabar Hari Ini: Bandung Raya Darurat Sampah

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 25 Agu 2023 22:00 WIB
Helikopter Water Bombing Atasi Kebakaran TPA Sarimukti
Helikopter Water Bombing Atasi Kebakaran TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (25/8/2023). Seperti 122 warga kena gangguan pernapasan imbas Sarimukti, hingga Bandung yang darurat sampah. Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. 122 Warga Alami Gangguan Pernapasan Imbas Kebakaran TPA Sarimukti

Kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti sudah berimbas pada kesehatan warga. Ada ratusan warga yang dilaporkan mengalami gangguan pernapasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"122 mengalami gangguan pernapasan, itu masyarakat yang alami gangguan pernapasan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi, Jumat (25/8/2023).

Ibrahim menuturkan aparat kepolisian sudah dikerahkan guna membantu penanganan kebakaran di TPA Sarimukti. Selain membantu pemadaman, sudah ada juga posko gabungan dan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak.

ADVERTISEMENT

Ibrahim menambahkan jajaran Forkompimda sudah melakukan rapat koordinasi dan berencana merelokasi masyarakat yang tinggal di dekat kawasan kebakaran.

"Relokasi untuk masyarakat sedang dilakukan, koordinasi dengan Bupati Bandung Barat. Kemarin baru rapat, lokasinya akan dicek lagi," ungkapnya.

Tak hanya membantu penanganan pemadaman api, saat relokasi dilakukan armada milik Polda Jabar juga akan diturunkan untuk evakuasi warga.

Ibrahim menambahkan, 295 anggota Polda Jabar turut membantu proses penanggulangan kebakaran ini. Personel bisa ditambah tergantung permintaan di lapangan.

"Anggota ada 295 orang, melihat eskalasi permasalahan, bisa ditambah," tuturnya.

"Jadi tergantung kegiatan yang dilaksanakan, masing-masing bidangnya, ada Brimob nya, Samapta nya dan kesehatan," tambahnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati, waspada dan juga ikut imbauan dari petugas yang melakukan evakuasi.

2. Pemuda Palak Pemilik Toko di Bandung Ditangkap

Aksi pemalakan yang dilakukan pemuda bergolok terhadap pemilik warung kelontong di wilayah Coblong, Kota Bandung kini menemui titik terang. Siapa sangka, pelaku yang kini sudah ditangkap itu merupakan anak di bawah umur.

Pemuda tersebut berinisial R. Usianya masih 16 tahun. Dia diserahkan orang tuanya ke polisi pada Kamis (24/8) kemarin setelah aksinya pada Senin (21/8) lalu viral di media sosial. R nekat melakukan pemalakan karena masalah ekonomi.

"Saat kami geledah ke rumahnya, yang bersangkutan tidak ada di tempat. Kami kemudian koordinasi dengan orang tuanya dan keluarga menyerahkan pelaku yang merupakan anak berhadapan dengan hukum ini ke petugas kepolisian," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono, Jumat (25/8/2023).

Dari hasil interogasi, pelaku mengaku pada saat itu baru pulang nongkrong bersama temannya. Saat melintas di TKP, dia kemudian nekat melakukan aksi pemalakan dengan menyasar warung kelontong tersebut.

"Untuk sementara motifnya karena ekonomi. Tapi dari hasil klarifikasi dengan keluarganya, yang bersangkutan ini ternyata sudah cukup sering meresahkan warga," ucap Budi.

Pelaku tidak sendiri saat beraksi. Ia bersama temannya berinisial T yang masih dalam proses pencarian. Dia diketahui membantu pelaku saat melancarkan aksi pemalakannya waktu itu.

Satu orang mengendarai sepeda motor dan satunya lagi memasuki warung untuk memalak. Kepolisian menghimbau agar T segera menyerahkan diri.

"Satu lagi masih DPO, inisialnya T, masih kita lakukan pencarian. Saran saya menyerahkan diri sebelum ditangkap," ungkapnya.

Sejumlah barang bukti berhasil diamankan dari tangan pelaku. Salah satunya adalah motor matic yang digunakan R saat beraksi. Sementara golok yang digunakan pelaku, masih dalam proses pencarian.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pemuda bergolok itu terancam dijerat Pasal 368 tentang Pemerasan. Ancaman hukuman 9 tahun kurungan penjara.

Sebagaimana diketahui, rekaman video yang memperlihatkan seorang pemuda sedang memalak pedagang warung klontong di Kota Bandung viral di media sosial. Pemuda tersebut bahkan nekat mengacungkan golok saat mengancam korban incarannya.

Informasi yang dihimpun detikJabar, rekaman aksi pemalakan dan penodongan menggunakan golok itu salah satunya diunggah akun @beritakotabandung. Melalui video berdurasi 1,21 menit, tampang pemuda itu pun tertangkap kamera CCTV dengan begitu jelas saat melancarkan aksinya.

Dalam narasinya, disebutkan bahwa insiden itu terjadi wilayah Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Senin (21/8/2023) pukul 05.05 WIB. Sebelum mengacungkan goloknya, ada 2 pemuda yang terlihat memasuki warung klontong milik warga.

Belakangan diketahui jika lokasinya terjadi di Jl Cikondang, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Korbannya menimpa Sartim yang merupakan pemilik warung klontong.

Sekejap kemudian, pemuda yang membawa golok memerintah kawannya untuk menunggu di luar. Di sini lah kemudian pemuda bermasker hitam itu meminta sejumlah barang berharga kepada si pemilik warung klontong.

Mendapat ancaman, si pemilik warung sepertinya mencoba bertahan. Karena incarannya tidak nurut, pemuda tersebut beberapa kali mengeluarkan golok yang dibawanya agar si pemilik warung mau menyerahkan HP.

Usai meminta uang Rp 400 ribu, pemilik warung hanya memberikan uang Rp 50 ribu kepada pelaku. Korban juga menyerahkan 2 bungkus rokok, setelah itu pelaku kabur meninggalkan warung tersebut.

3. Dedi Mulyadi Anne Ratna Resmi Cerai

Babak baru gugatan cerai yang dilayangkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terhadap suaminya, Dedi Mulyadi, akhirnya sudah terang benderang. Keduanya sudah resmi mengakhiri hubungannya setelah sekian lama menjalani biduk rumah tangga.

Dilansir dari detikNews, perpisahan keduanya diresmikan oleh putusan Mahkamah Agung (MA). Dedi Mulyadi sebelumnya mengajukan kasasi, namun akhirnya kandas di persidangan.

"Tolak," demikian bunyi amar putusan MA yang dilansir website MA sebagaimana dikutip detikJabar, Jumat (25/8/2023). Alhasil, Dedi Mulyadi kini resmi bercerai dengan istrinya, Anne Ratna Mustika.

Prahara biduk rumah tangga Dedi Mulyadi dan Anne Ratna Mustika mulai retak saat Bupati Purwakarta itu melayangkan gugatan cerai ke pengadilan. Gugatan Anne teregistrasi dengan nomor: 1662/Pdt.G/2022/PA.Pwk tertanggal 19 September 2022.

Saat pertama kali melayangkan gugatan cerai, Anne masih belum mau mengungkap alasannya memilih jalan tersebut. Ia hanya mengatakan pilihan menggugat cerai itu adalah yang terbaik untuk keluarganya dan meminta doa agar kebaikan datang. Berat memang.

Kala itu, meski sempat dipertemukan dalam agenda mediasi, Anne tetap teguh dengan pendiriannya. Ia berharap keputusan bercerai dengan Dedi Mulyadi bisa segera diputuskan pengadilan.

Sementara Dedi Mulyadi, bersikukuh tidak ingin berpisah. Ia sempat bercerita soal dirinya yang 15 tahun menjabat sebagai pemimpin di Purwakarta, masing-masing 5 tahun sebagai Wakil Bupati dan 10 tahun sebagai Bupati. Selama kurun waktu itu, ia tidak pernah menggugat cerai Anne.

Setelah mengikuti serangkaian persidangan, Bupati Anne kini resmi bercerai dengan Dedi Mulyadi. Putusan itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Agama Purwakarta, Rabu (22/2/2023).

"Memutuskan, satu mengabulkan gugatan cerai penggugat, dua menjatuhkan talak satu kepada tergugat yaitu Dedi Mulyadi, tiga membebankan biaya perkara sebesar Rp 875.000," kata Hakim Ketua Lia Yuliasih dalam persidangan.

Anne terlihat menahan tangis saat ditanyakan perasaannya usai gugatan cerai kepada suaminya itu dikabulkan oleh hakim. Air matanya tidak bisa dibendung hingga membasahi pipinya "Campurlah dua-duanya perasaanya, ada sedih ada bahagia," ucapnya sambil menangis.

Sementara, Dedi Mulyadi menolak diceraikan Anne Ratna Mustika. Melalui kuasa hukumnya Ojat Sudrajat, Dedi Mulyadi berencana melakukan banding ke Pengadilan Tinggi di Bandung.

"Ini kan baru tahap pertama, putusan pengadilan tingkat pertama yaitu Pengadilan Agama. Nah ketika sudah mendapatkan putusan, kan ini belum memiliki kekuatan hukum tetap, masih ada upaya lain yang bisa dilakukan oleh tergugat. Saya, kami, para penasehat hukum Kang Dedi siap untuk melakukan banding di Pengadilan Tinggi Bandung," ujar Ojat usai persidangan.

Ojat mengatakan, Dedi terus bersikeras mempertahankan rumah tangganya dengan Anne Ratna Mustika. Ia beralasan Dedi mempertimbangkan anak yang masih kecil dan membutuhkan keutuhan orang tuanya. Namun pihak Dedi Mulyadi tidak mempermasalahkan jika hasil akhirnya harus berpisah.

"Pak Dedi tidak mempermasalahkan harus cerai, dia siap. Cuma yang jadi masalah, alasannya harus jelas, jangan alasan yang mengada-ada. Makanya nanti diuji oleh PT dan MA. Pertimbangan banding karena punya anak dan beliau sayang anak, beliau jangan sampai ananya itu ibu-bapaknya berpisah," pungkasnya.

4. Motor Curian Dijual di Facebook

AR, pemuda berumur 24 tahun asal Kecamatan Cikelet itu sedang ketiban apes. Motor yang dijual di Facebook malah hendak dibeli korban pencurian yang dia lakukan.

Ia pun terpaksa harus berurusan dengan polisi, setelah ketangkap basah menjual motor hasil curian di media sosial. Korbannya sengaja berpura-pura menjadi pembeli, untuk menjebak AR agar diringkus personel Polsek Tarogong Kidul.

Ia diamankan polisi belum lama ini di kawasan Batu Tumpang, Banjarwangi, Garut. Cerita penangkapan AR ini, bermula ketika Ruli, seorang warga Garut yang kehilangan motornya hari Minggu (20/8) lalu, menemukan motornya dijual di Facebook oleh orang tak dikenal.

Korban yang mengetahui informasi ini, kemudian melaporkannya ke Polsek Tarogong Kidul. Setelah diyakinkan berulangkali, dan korban meyakini motor itu adalah miliknya, strategi penangkapan pun kemudian disusun.

Alit mengatakan, korban kemudian berpura-pura menjadi pembeli dan menghubungi akun Facebook tersebut. Kemudian, penjual dan pembeli bersepakat untuk melakukan transaksi jual-beli secara langsung, di kawasan Batu Tumpang tersebut.

Saat waktunya tiba, keduanya kemudian melakukan transaksi. Namun, tanpa disadari sang penjual yang belakangan diketahui berinisial AR ini, korban didampingi polisi berpakaian preman yang seketika langsung meringkusnya.

AR pun kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Pengakuannya kepada petugas, dia mengaku tidak mencuri motor itu, tapi membelinya dari seseorang.

"Pengakuannya membeli dari seseorang yang tidak dia kenal seharga Rp 5 juta. Orang yang menjual, mengaku berinisial R," ungkap Kapolsek Tarogong Kidul Kompol Alit Kadarusman, kepada detikJabar, Jumat (25/8/2023).

Transaksi jual beli yang dilakukan AR dengan R sendiri, berlangsung di kawasan Pameungpeuk, Garut selatan, pada Senin (21/8) atau tepat sehari setelah motor milik Ruli ini dicuri.

Saat ini, kata Alit, polisi sedang menyelidiki siapa orang yang mencuri motor milik Ruli. Polisi juga sedang mengembangkan, berapa kali AR membeli motor hasil curian, kemudian dijual kembali melalui Facebook.

"Sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dan dikenakan Pasal 480 KUHP tentang Penadah Barang Hasil Curian," pungkas Alit.

Insiden pencurian sepeda motor jenis matic milik Ruli sendiri, diketahui terjadi pada Minggu malam lalu, sekitar jam 21.30 WIB. Saat itu, Ruli diketahui sedang membeli obat di salah satu apotik yang berada di Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul.

Ruli memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Tak berselang lama setelah masuk ke dalam apotik, Ruli yang kemudian bergegas untuk pulang sangat kaget karena motornya sudah menghilang. Dia kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.

5. Bandung Darurat Sampah, Sejumlah TPS Mulai Kelebihan Muatan

Sejumlah TPS di Kota Bandung mulai mengalami kelebihan muatan. Sampah-sampah menumpuk di TPS imbas kebakaran TPA Sarimukti.

"Sarimukti sebagai TPA tumpuan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kota Cimahi, masih terbakar. Kami sudah pasti terdampak. Kami sudah mulai merasakan, saat ini ada beberapa TPS yang memang sudah overload, maka kami mohon maaf dengan segala kerendahan hati kepada masyarakat, kami belum bisa melayani sebagaimana mestinya karena memang beberapa TPS sekarang sudah overload," kata Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jumat (25/8/2023).

Ia mengaku, tak ada langkah lain selain mengimbau warga agar tidak terlalu produktif menghasilkan sampah. Saat ini, Pemkot Bandung berupaya mengarahkan agar sampah organik disimpan dalam loseda serta dipisahkan dari sampah non organik.

"Kang Pisman juga terus dimasifkan. Bank sampah ini juga kan sudah tersebar di seluruh wilayah kecamatan, saya pikir itu bisa dioptimalkan. Kami juga sedang bekerja keras melakukan semacam substitusi lokasi, jadi dari lokasi yang overload kita geser ke yang masih cukup bisa menampung. Saya berharap warga masyarakat minimal sampai hari Minggu atau dua hari ke depan bisa lebih bijak untuk tidak membawa sampah ke TPS," ucapnya.

Ema mengungkapkan, saat ini Pemprov Jabar tengah berupaya menangani kebakaran TPA Sarimukti. Selain itu, TPA sementara juga tengah disiapkan untuk menampung sampah dari kawasan Bandung Raya.

"Kemungkinan di sektor enam atau lima, yang rencananya hari Senin sudah mulai difungsikan. Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov. Nanti siang, saya akan mendampingi gubernur untuk melihat kondisi TPA Sarimukti dari udara karena memang akan dilakukan Water Bombing dari udara menggunakan helikopter," ujarnya.

Sedangkan pembukaan kembali eks TPA Cicabe untuk menampung sampah tidak masuk ke dalam opsi Pemkot Bandung. Mengingat akses yang sulit dan kerentanan tanahnya untuk digali ulang. Menurut Ema, TPA Cicabe biarlah menampung sampah dari Cicabe saja.

Namun, wilayah timur TPA Cicabe rencananya akan menjadi salah satu TPST (tempat pengolahan sampah terpadu). Meskipun begitu, penolakan masih diserukan masyarakat setempat. Menurutnya, penolakan ini adalah buah dari miskomunikasi.

"Untuk rencana pembangunan TPST di Cicabe itu saya yakin saat ini masih ada miskomunikasi ya, karena kemarin kita cermati, apa yang menjadi tuntutan warga yang menolak (pembangunan TPST), dikarenakan adanya substansi dan informasi yang belum dipahami secara maksimal makanya perlu ada sosialisasi tambahan," imbuh Ema.

Terkait TPA Legok Nangka di Nagreg, opsi ini memang dipertimbangkan untuk menjadi alternatif penampungan sampah sementara. Namun, Pemkot Bandung hanya bisa menunggu dan mendukung agar TPA Legok Nangka bisa secepatnya diaktivasi oleh Pemprov Jabar.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads