Warga Kota Cimahi diminta mewaspadai puncak kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) yang biasanya terjadi di akhir tahun mulai Oktober sampai Desember.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, sejak Januari hingga Juni terdapat 123 kasus DBD yang menyerang berbagai kelompok usia. Dua di antaranya bahkan meninggal dunia.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan puncak kasus DBD bergantung pada kondisi cuaca terutama anomali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puncak kasus itu biasanya di Oktober sampai Desember, makanya kita minta warga terutama orangtua itu rajin bersih-bersih rumah supaya tidak ada nyamuknya," ujar Romi saat dihubungi detikJabar, Jumat (14/7/2023).
Kondisi cuaca saat ini dinilai menjadi kondisi yang sangat ideal bagi nyamuk Aedes Aegepty untuk berkembang biak. Sebab hujan masih turun, kemudian beberapa hari panas.
"Ideal sebetulnya untuk berkembang biak, karena kan meninggalkan genangan. Kalau hujan terus nyamuk tidak bisa berkembang biak, kalau panas terus juga tidak bisa," kata Romi.
Orangtua biasanya menyepelekan pemberantasan sarang nyamuk di tempat-tempat yang tidak diduga, seperti di halaman rumah, benda-benda menampung air, bahkan temuan terbaru yakni botol air di pemakaman menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
"Jangan sampai meninggalkan bekas cat, ember, atau apapun yang bisa menampung air dalam kondisi terbuka. Kalau bisa bekas-bekas cat itu dibuang langsung," tutur Romi.
"Kemudian temuan baru itu untuk orang yang tinggal di dekat pemakaman, botol air yang biasa tersimpan di makam, itu juga jadi tempat berkembang biak. Jadi dibuang saja airnya," tambahnya.
Baca juga: Waspada! DBD Mulai Merebak di Cimahi |
Pihaknya juga melaksanakan program fogging yang merupakan langkah terakhir pemberantasan sarang nyamuk. Kesalahan orang umum, fogging hanya pada bagian luar rumah saja.
"Justru yang terpenting itu kan bagian dalamnya, fogging itu untuk membunuh nyamuk dewasa di dalam rumah, kalau hanya di luar ya tidak akan efektif," kata Romi.
(mso/mso)