Umat Islam dianjurkan untuk puasa Arafah yang jatuh pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum merayakan Idul Adha. Puasa ini dinamai puasa Arafah karena dilakukan di hari ketika jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
Hukum Puasa Arafah
Puasa Arafah termasuk salah satu puasa sunah muakad atau sangat dianjurkan terutama bagi muslim yang tidak menunaikan ibadah Haji. Berdasarkan hadis Hafshah bin Umar bin Khattab RA, berpuasa 10 hari pada bulan Dzulhijjah menjadi amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw. yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh" (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Jadwal Puasa Arafah 2023
Amalan Puasa Arafah sangat sayang jika dilewatkan karena memiliki banyak keutamaan. Bagi kamu yang akan melaksanakan puasa Arafah, simak jadwalnya berikut ini agar tidak terlewat. Karena banyak yang belum mengetahui kapan jadwal puasa Arafah 2023.
Tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada 20 Juni dan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023. Puasa Arafah dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah. Adapun 9 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Rabu (28/6/2023) besok.
Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1444 H : Rabu 28 Juni 2023
Itu berarti kamu masih berkesempatan untuk meraih keutamaan dari amalan puasa Arafah 2023. Jangan sampai lupa untuk mengucapkan niat sebelum melaksanakannya.
Niat dan Tata Cara Puasa Arafah
Puasa sunnah sebelum Idul Adha memiliki banyak keutamaan, sehingga sayang untuk dilewatkan. Berikut ini tim detikJabar merangkum niat dan tata cara puasa Arafah dilansir dari laman Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU).
1. Niat
Niat puasa ini bisa dilafalkan secara lisan maupun dalam hati. Niat bisa dipanjatkan di malam hari sampai sebelum terbit fajar. Tapi bagi yang ingin berpuasa sunnah Arafah di siang hari namun lupa melafalkan niat di malam hari, boleh menyusul niat sunnah puasa Arafah seketika itu juga.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT"
Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
2. Sahur
Seperti layaknya puasa Ramadhan, sahur sangat dianjurkan sebelum puasa Arafah. Sahur bisa menjadi kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Tapi jika tidak menunaikan sahur pun tetap bisa menjalankan puasa dan dianggap sah.
3. Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa
Tentunya saat berpuasa kita harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan dan minum dengan sengaja, melakukan hubungan suami istri, dan lain-lain. Kita harus menjaga emosi dan nafsu kita agar tak membatalkan puasa.
4. Menyegerakan Berbuka Puasa
Selayaknya puasa biasa, kita harus menyegerakan berbuka puasa seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dikutip dari buku Al-Islam karya Said Hawwa, Malik bin Amir Abu Athiyyah pernah berkata kepada Aisyah RA: Ada dua orang di antara kami, yang satu menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, dan yang satunya lagi mengakhirkan berbuka puasa dan menyegerakan makan sahur.
Aisyah berkata: Siapa di antara mereka berdua yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur? Aku menjawab, 'Abdullah bin Mas'ud'. Ia berkata 'seperti itulah yang dahulu dikerjakan oleh Rasulullah' (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i, & Ibnu Majah)
Keutamaan Puasa Arafah
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya, "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim). Mereka yang ingin berpuasa Arafah 9 Dzulhijjah dianjurkan untuk melafalkan niat puasa sunnah Arafah di malam harinya.
Maka dari itu puasa Arafah disebut sunnah muakad karena tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Seperti dalam hadits:
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW berpendapat, puasa sepuluh hari bulan Zulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunnah selama sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Termasuk mencakup puasa Arafah pada 9 Zulhijjah, tetapi di luar hari Idul Adha pada 10 Zulhijjah.
Selain itu, Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin merujuk pada hadits marfu' dan Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada hari-hari yang amal sholehnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah). Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya seperti berpuasa setahun. Melaksanakan salat malam di dalamnya seperti melaksanakan salat malam pada malam Lailatul Qadar. Seseorang dari para sahabat bertanya, 'Apakah lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?' Beliau menjawab, 'Ya, lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan nyawanya, kemudian tidak kembali lagi (martyr)." (Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad juga meriwayatkan hadits serupa).
Hadis keutamaan amal saleh di bulan Dzulhijjah juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Artinya: "Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu'. 'Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.' Kemudian para sahabat bertanya, 'Bukan pula jihad, ya Rasulullah?' Rasul menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,'" (HR Bukhari).
Itulah tadi niat dan tata cara puasa Arafah. Semoga Allah SWT menerima amalan kita. Aamiin.
(aau/tya)