Lebih dari sepekan, akses jalan warga di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap terputus akibat diterjang bencana tanah longsor, Rabu, 26 April 2023 lalu.
Dari sejumlah titik longsor di kawasan tersebut, kini masih ada dua titik yang masih dilakukan evakuasi oleh petugas UPT DAS Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung.
Kepala UPT DAS DSDABM Kota Bandung Asep Suryana mengatakan, proses evakuasi material longsor memakan waktu cukup lama karena proses evakuasi tidak terjangkau dengan menggunakan alat berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan pakai plumbing pump, udah itu sama senso, sama manual juga, linggis dan kampak. Kalau bisa sama alat berat mah, dua hari juga beres," kata Asep via sambungan telepon, Jumat (5/5/2023).
Karena obyek longsor di titik itu merupakan tembok penahan tanah (TPT) dan bambu, pihaknya melakukan evakuasi TPT dan pemotongan bambu terlebih dulu, setelah itu dilanjutkan pemotongan akar atau pangkal pohon.
"Penganan dari dinas, pertama mengevakuasi bambunya dulu, karena berantakan, kesana kemari, dipotong dulu bambu, sekarang nyicil pangkal bambunya, sampai sekarang juga ada yang kerja. Ada dua macam, ada bambu, ada TPT, kalau TPT sudah mau selesai," ungkapnya.
Proses evakuasi saat ini melibatkan petugas UPT DAS DSDABM Kota Bandung, pemerintahan setempat dan warga sekitar.
"Pertama, waktu hari kejadian 30 orang, karena banyak titik longsor dibagi-bagi, yang Cipedes ada, ada yang di Palem dan Tjibarani masing-masing 10 orang," ujarnya.
Asep menyebut, jika proses evakuasi sudah selesai tebing longsor itu akan di pasang TPT kembali atau dipasang bronjong.
"Ke depannya akan di TPT lagi atau bronjong, supaya kalau ada longsoran enggak ke sungai, sudah kita ukur dan juga akan menahan vetiver, akarnya kuat tuh," jelasnya.
(wip/tey)