Tim SAR gabungan terus memaksimalkan pencarian enam orang yang hilang pascalongsor besar yang melanda Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Pencarian difokuskan pada di dua titik lokasi berdasarkan hasil pemetaan dan informasi dari anjing pelacak.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, menjelaskan hari ini, bantuan alat berat sudah berhasil mencapai titik longsor setelah sebelumnya terhambat akses. Dengan itu, proses evakuasi material longsoran bisa lebih optimal.
Untuk hari ini kita maksimalkan ada dua set yang kita fokuskan. Set pertama berada di area atas, bekas rumah yang tertimbun longsor, dengan ketebalan material sekitar 2 sampai 3 meter. Luas areanya kurang lebih 10 meter kali 5 meter," kata Nanang, Rabu (22/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, set kedua berada di bagian bawah lereng, yang juga menimpa rumah warga. Pencarian di titik ini dilakukan secara manual oleh tim SAR gabungan yang berjumlah sekitar 150 personel, terdiri dari TNI, Polri, relawan, dan unsur potensi SAR lainnya.
Pemetaan titik pencarian didasarkan pada dua indikator utama, yaitu penciuman anjing pelacak (K9) serta keterangan dari sejumlah saksi yang terakhir kali melihat para korban.
"Check point sudah kita ulangi dengan K9, baik di atas maupun bawah, dan digabungkan dengan keterangan saksi. Jadi fokus pencarian masih dalam satu radius atas dan bawah," jelasnya.
Sebelumnya, longsor besar terjadi pada Minggu (18/5/2025) malam di RT 16 RW 7 Dusun Kebonagung. Sebanyak 10 rumah terdampak, tiga di antaranya tertimbun total. Enam warga masih dinyatakan hilang, yakni Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatiem (70), dan Torik (2).
(auh/hil)