Jumlah rumah yang hancur tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek bertambah dari sebelumnya 3 rumah jadi 5 rumah. Korban hilang tetap 6 orang warga.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Subroto menyatakan selain lokasi awal RT 16, pihaknya bersama Basarnas dan tim terkait meninjau langsung lokasi kejadian. Ada titik longsor baru di RT 15 yang mengubur 2 rumah.
"Awalnya kami fokus di RT 16 dengan tiga rumah terdampak dan enam orang dalam pencarian. Tapi saat tim melakukan peninjauan lapangan, kami menemukan longsor lain di RT 15 yang menimpa dua rumah lagi, kondisinya rata dengan tanah. Tapi tidak ada korban hilang. Semua selamat," kata Gatot, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengakui proses penanganan tanah longsor di Trenggalek cukup kompleks. Akses ke lokasi yang sulit menjadi salah satu tantangan. Bahkan longsor susulan menjadi ancaman tersendiri.
Gatot menjelaskan sejak pagi tim SAR melakukan upaya penanganan dengan membuka akses menuju titik utama. Namun akses menuju titik utama longsor terhalang material longsoran, sementara alat berat baru bisa membuka akses pukul 12.30 WIB.
"Tapi kendala masih ada karena tanah masih basah dan labil, sangat berisiko jika hujan turun lagi," jelasnya.
Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di atas tebing longsoran untuk segera mengungsi. Sebab, kondisi geografis di sekitar lokasi masih rawan terjadi longsor susulan.
"Keselamatan warga jadi prioritas. Kami terus pantau cuaca dan kondisi tanah. Semoga proses evakuasi korban bisa berjalan lancar," pungkasnya.
(dpe/hil)