Apakah Perempuan Haid Bisa Dapat Keutamaan Lailatul Qadar?

Apakah Perempuan Haid Bisa Dapat Keutamaan Lailatul Qadar?

Naja Sarjana - detikJabar
Rabu, 12 Apr 2023 06:30 WIB
Portrait of young Muslim woman making dua. Arabian girl wearing abaya keeps hands in praying gesture. Representing worship to God and Ramadan Kareem concept
Ilustrasi Apakah Perempuan Haid Bisa Dapat Keutamaan Lailatul Qadar? (Foto: Getty Images/iStockphoto/.shock)
Bandung -

Ramadan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Salah satunya karena adanya lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Seluruh umat Muslim semakin mengencangkan amalan dan ibadahnya untuk bisa mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar. Begitu pula dengan perempuan yang sedang haid.

Tak jarang perempuan yang sedang haid khawatir apakah akan mendapatkan malam lailatul qadar. Hal ini dikarenakan perempuan yang sedang haid dibatasi ibadahnya hingga bersih dari hadas besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas apakah perempuan yang sedang haid masih bisa mendapatkan keutamaan malam lalatul qadar?

Melansir dari laman resmi Nadhratul Ulama (NU), perempuan yang sedang haid masih bisa mendapatkan keutamaan lailatul qadar. Tidak hanya perempuan yang sedang haid, perempuan yang sedang nifas pun masih bisa mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan ini dulu pernah diajukan oleh Juwaibir bin Said Al-Balkhi kepada Adh-Dhahhak sebagai berikut:

قَالَ جُوَيْبِرٌ : قُلْتُ لِلضَّحَّاكِ : أَرَأَيْتَ النُّفَسَاءَ وَ الْحَائِضَ وَ الْمُسَافِرَ وَ النَّائِمَ لَهُمْ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ نَصِيبٌ ؟ قَالَ : نَعَمْ كُلُّ مَنْ تَقَبَّلَ اللهُ عَمَلَهُ سَيُعْطِيهِ نَصِيبَهُ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Jubair berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Adh-Dhahhak, bagaimana pendapatmu mengenai wanita yang sedang nifas, haid, orang yang bepergian (musafir), dan orang tidur, apakah mereka bisa memperoleh bagian dari Lailatul Qadar? Jawabnya, ya, mereka masih bisa memperoleh bagian. Setiap orang yang Allah SWT menerima amalnya maka Allah SWT akan memberikan bagiannya dari Lailatul Qadar,'" (Lihat Ibnu Rajab Al-Hanbali, Latha`iful Ma'arif fima Limawasimil 'Am minal Wazha`if, halaman 264)

Terdapat tiga tingkatan untuk menghidupkan malam lailatul qadar menurut Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain.

Pertama, umat Muslim dapat menghidupkan lailatul qadar dengan memperbanyak salat. Kedua, umat Muslim dapat menghidupkan sebagian besar lailatul qadar dengan memperbanyak zikir. Ketiga, tingkat terendah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan salat Isya dan Subuh berjamaah.

Meskipun tidak bisa melaksanakan salat, perempuan yang sedang haid atau nifas masih bisa melakukan amalan ibadah yang lain, yaitu pada tingkatan kedua. Amalan yang bisa dilakukan antara lain berzikir, doa, dan beristighfar.

Oleh karena itu, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar apabila sedang haid atau nifas. Karena seluruh umat Muslim bisa mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar apabila terus beribadah.

Jangan lupa untuk kencangkan amalan dan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadan ya, detikers agar bisa mendapatkan keutamaan lailatul qadar.

(iqk/iqk)


Hide Ads