Arus mudik Lebaran 2023 diprediksi bakal meriah. Sebanyak 43,44 juta warga Jawa Barat menyatakan akan melakukan perjalanan di masa mudik lebaran nanti. Dari jumlah itu, 18,68 juta diantaranya melakukan perjalanan untuk mudik ke kampung halaman.
Dinas Perhubungan Jawa Barat juga telah memetakan titik-titik yang berpotensi terjadi kemacetan dengan skala nasional di masa mudik lebaran nanti. Setidaknya ada tujuh titik potensi kemacetan di jalur mudik non tol yang ada di Jabar.
Titik potensi kemacetan pertama ada di Simpang Jomin hingga Simpang Mutiara dan Cikopo. Lokasi ini berada di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta. Berikutnya ada di Simpang Ciawi - Simpang Gadog dan ruas jalan puncak yang berada di Kabupaten Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi kemacetan juga bisa terjadi di Simpang Susun Cileunyi dan ruas jalan Nagreg di Kabupaten Bandung. Terakhir, ada di ruas jalan Limbangan - Malangbong dan Gentong di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
Sedangkan untuk potensi kemacetan di jalur wisata, Dishub Jabar mencatat ada di jalur wisata Puncak, jalur wisata Lembang (Kabupaten Bandung Barat) dan jalur wisata Pangandaran (Kabupaten Pangandaran).
Selain itu, Dishub Jabar juga telah memetakan titik rawan terjadi kecelakaan di masa mudik Lebaran 2023.
Ada 13 titik di Jawa Barat yang diinventarisir jadi lokasi yang punya potensi kecelakaan tinggi. 13 titik itu ada di ruas tol maupun non tol. Berikut rinciannya:
1. Kilometer 70 Tol Cipularang
2. Cisarua, Bogor
3. Gekbrong, Cianjur
4. Cikidang, Sukabumi
5. Ciloto, Cianjur
6. Kolmas, Kabupaten Bandung Barat
7. Cicenang, Subang
8. Cijambe, Subang
9. Jalur Pantura Kilometer 98 Indramayu
10. Tol Cipali Kilometer 159 Majalengka
11. Tol CIpali Kilometer 117 Subang
12. Wado, Sumedang
13. Nagreg, Kabupaten Bandung
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama masa arus mudik dan balik 2023, Dishub Jabar juga telah membuat rencana skenario kebijakan manajemen lalu lintas baik di jalan tol maupun non tol.
Adapun untuk di jalan tol, skenario yang disiapkan adalah:
- Sistem Satu Arah
- Ganjil Genap
- Contra Flow
- Manajemen Rest Area
- Optimalisasi Gardu Gerbang Tol dan Mobile Reader
- Percepatan Penanganan Petugas Jalan Tol saat Terjadi Gangguan
- Pembatasan Pengoperasian Mobil Barang pada Hari dan Jam Tertentu
Sementara untuk di jalan non tol, skenario yang disiapkan adalah:
- Contra Flow
- Sistem Satu Arah di Kawasan Khusus
- Manajemen Pengalihan Arus Lalu Lintas dari Jalur Utama ke Jalan Alternatif
- Pembatasan Lokasi Putar Arah (U-turn)
- Prioritas Pergerakan Mudik/Balik di Persimpangan dan U-turn
- Pengaturan Hambatan Samping (Bus/Angkot yang Ngetem di Persimpangan)
- Pengaturan Lalu Lintas di Lokasi Pasar Tumpah