Pascapandemi COVID-19, masyarakat Indonesia bakal kembali merasakan mudik tanpa ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dikutip dari detikHealth, Kamis (5/4/2023) akibatnya situasi ini, pemudik tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 123,8 juta orang.
Melonjaknya angka pemudik dikhawatirkan juga memicu kenaikan kasus kecelakaan. Untuk meminimalisir hal tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar seluruh masyarakat agar menjaga kesehatan sebelum berangkat ke kampung halaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tips Usir Kantuk di Siang Hari Saat Berpuasa |
"Sebenarnya kalau mudik itu kita lebih melihat misalnya kecelakaan atau kondisi kesehatan tidak fit," kata dr Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI.
Selain itu, masyarakat kerap mengajak anak saat mudik. Menurutnya, jika kondisi tubuh anak tidak fit, dr Nadia mengimbau agar orang tua tidak memaksakan anak untuk berangkat mudik.
Nadia juga mengimbau, jika saat perjalanan mengantuk agar beristirahat dan pihaknya tidak menyarankan agar pengemudi tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti minuman penambah tenaga.
"Kita kalo misalkan nyupir kalo ngantuk jangan dipaksain yah, istirahat atau dulu kalo mau mudik jangan memaksakan minum-minuman seperti penambah energi yah. Minuman-minuman seperti itu berbahaya yah artinya sesuaikan dengan kondisi kita," jelasnya.
Dia menambahkan, agar pemudik melakukan skrining kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Jangan Tidur Lama-lama, Efeknya Mengerikan! |
"Jaga kesehatan dan selalu kita minta misalnya kalo mau mudik nggak ada ruginya bisa cek ke puskesmas dulu lakukan check up dulu," jelas dr Nadia.
"Akan banyak juga tiba-tiba nyupir karena dia tidak tau kalau kena darah tinggi lalu kena stroke," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.