Pernahkah Anda merasa tetap mengantuk dan lelah meskipun sudah tidur cukup? Rasa kantuk berlebih meskipun sudah tidur cukup bisa menjadi tanda bahwa ada faktor lain yang mengganggu kualitas istirahat Anda.
Jika mengalami hal itu, Anda dapat mulai mengambil langkah untuk memperbaiki pola hidup, lingkungan tidur, hingga mencari bantuan profesional jika diperlukan. Tidur yang nyenyak adalah kunci utama untuk hidup sehat dan produktif.
Simak 10 penyebab mengantuk dan lelah meski sudah tidur cukup seperti dirangkum detikBali dari berbagai sumber berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sleep Inertia
Sleep inertia adalah kondisi di mana kemampuan motorik dan kognitif seseorang terganggu setelah bangun tidur. Hal ini menyebabkan rasa lemas dan kantuk yang berkepanjangan.
Kondisi ini biasanya berlangsung antara 15 hingga 60 menit. Untuk mengurangi sleep inertia, biasakan tidur secara teratur di malam hari. Anda juga dapat membatasi tidur siang tidak lebih dari 30 menit dan konsumsi minuman berkafein seperti kopi setelah bangun tidur.
2. Lingkungan Tidur Tidak Nyaman
Kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh kenyamanan lingkungan tidur. Kasur yang tidak mendukung atau suhu kamar yang tidak ideal bisa menyebabkan tubuh terasa nyeri dan lelah di pagi hari.
Maka, pilihlah kasur dengan busa medium firm dan pastikan suhu kamar sejuk agar tidur lebih nyenyak. Hindari suara bising, termasuk TV yang menyala, karena bisa mengganggu siklus tidur Anda.
3. Kebiasaan Makan Sebelum Tidur
Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas istirahat Anda. Batasi konsumsi kafein hingga tujuh jam sebelum tidur dan kurangi alkohol di malam hari.
Konsumsi kafein berlebihan juga dapat mengganggu pola tidur Anda. Jadi, pastikan membatasinya hanya 1-2 gelas per hari.
4. Dehidrasi
Dehidrasi tidak hanya menyebabkan rasa pusing dan lelah, tetapi juga membuat Anda merasa terus mengantuk setelah bangun tidur. Kekurangan cairan dapat memengaruhi aliran darah dan menyebabkan kram otot yang mengganggu tidur. Minumlah cukup air sepanjang hari untuk menjaga hidrasi tubuh.
5. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan neurologis di mana otak tidak mampu mengatur siklus tidur dan bangun secara normal. Pengidapnya sering terbangun di malam hari seperti insomnia, tetapi tetap merasa kantuk berlebihan di siang hari, bahkan bisa tertidur di tengah aktivitas seperti makan atau berbicara.
6. Depresi
Depresi adalah salah satu penyebab utama kelelahan berlebihan meskipun waktu tidur cukup. Depresi dapat mengganggu siklus tidur, menyebabkan penderitanya tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak. Kondisi ini membuat seseorang merasa lebih lelah dan sulit mendapatkan energi setelah bangun tidur.
7. Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah membuat pengidapnya sulit tidur nyenyak karena keinginan tidak terkendali untuk menggerakkan kaki. Kondisi ini sering disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh, yang mengakibatkan kantuk berlebih di pagi hari.
8. Pola Makan yang Salah
Makanan tinggi lemak, karbohidrat, atau pedas dapat mengganggu pencernaan dan memengaruhi tidur Anda. Gangguan ini membuat Anda sering terbangun untuk ke kamar mandi, sehingga mengurangi durasi tidur berkualitas.
Selain itu, makanan tinggi lemak juga dapat meningkatkan hormon yang memicu rasa kantuk sepanjang hari.
9. Hipersomnia Idiopatik
Hipersomnia idiopatik adalah gangguan neurologis kronis yang menyebabkan kantuk berlebihan meskipun Anda sudah tidur cukup. Berbeda dengan insomnia, kondisi ini membuat penderitanya tetap merasa lelah meskipun mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari.
10. Tekanan Emosional
Kehilangan orang terkasih, putus hubungan, atau tekanan emosional lainnya dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Kondisi ini sering kali membuat seseorang merasa lelah dan terus mengantuk sepanjang hari.
(iws/iws)