Sore belum habis, malam belum juga gelap saat Mang Pardi tengah sibuk menyapu salah satu area yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Mengenakan peci berwarna hijau dan pakaian serba sederhana, ia nampak bersemangat membersihkan setiap sudut area itu dari dedaunan kering maupun dari benda lainnya dengan menggunakan sapu lidi.
Baca juga: Obrolan dan Suara Hati Anak Punk di Subang |
Mang Pardi adalah seorang juru kunci atau kuncen dari salah satu sumur keramat yang ada di komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, yakni sumur Kejayaan. Sumur ini tepatnya berada di area petilasan Dalem Agung Pakungwati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Mang Pardi, sumur Kejayaan adalah salah satu sumur yang harus selalu dijaga dan dirawat. Mang Pardi sendiri telah mengemban tugas sebagai juru kunci atau kuncen di sumur keramat tersebut selama puluhan tahun.
Warga Desa Kamarang, Kabupaten Cirebon itu telah memulai tugasnya sebagai kuncen sumur Kejayaan di Keraton Kasepuhan Cirebon sejak tahun 1997 meneruskan almarhum ayahnya.
Menurut Mang Pardi, tidak semua orang bisa menjadi juru kunci di Sumur Kejayaan yang ada komplek Keraton Kasepuhan Cirebon. Sebab, kata dia, yang berhak menjadi juru kunci di sumur Kejayaan ini hanyalah keturunan dari juru kunci sebelumnya.
"Jadi memang kalau juru kunci di sini ngambilnya dari keturunan. Saya meneruskan bapak saya. Setelah saya, nanti turun ke anak saya," kata Mang Pardi saat berbincang dengan detikJabar, baru-baru ini.
Baginya, menjaga sumur Kejayaan merupakan suatu bentuk pengabdian. Oleh karenanya, meski tidak memiliki gajih pokok, Mang Pardi tetap bertahan selama puluhan tahun untuk menjaga sumur tersebut.
"Gajih sih nggak ada. Tapi alhamdulillah, rezekinya kadang dapat dari pengunjung yang datang ke sumur Kejayaan," kata pria berusia 68 tahun itu.
Mang Pardi sendiri tidak pernah mematok tarif kepada setiap pengunjung yang datang ke sumur Kejayaan ini. Setiap pengunjung bisa memberikan uang seikhlasnya.
"Nggak pernah matok kalau saya. Seikhlasnya yang ngasih aja. Yang penting ikhlas. Kalau ikhlas kan enak. Biar sedikit tapi berkah," kata dia.
Sebelum mengemban tugas sebagai kuncen di sumur Kejayaan, Mang Pardi sendiri pernah merantau ke luar daerah. Dalam perantauannya, Mang Pardi berprofesi sebagai pedagang.
"Tapi memang mungkin sudah jalannya meneruskan orang tua, ngabdi di sini. Dan saya juga nyari barokah ngabdi di sini," kata dia.
Mang Pardi sendiri merupakan bapak dari dua orang anak. Kedua anaknya saat ini masing-masing telah berkeluarga. Selama puluhan menjadi kuncen di sumur Kejayaan ini, Mang Pardi mengaku bisa mencukupi kebutuhan keluarganya di rumah.
"Anak saya sudah berumah tangga semua. Anak yang laki-laki merantau di luar kota, kalau anak yang perempuan di rumah nemenin ibunya," kata dia.
(mso/mso)