Program Petani Milenial rupanya tak seindah yang dibayangkan. Program yang memiliki tagline 'Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia' ini mendadak menjadi sorotan, setelah salah satu pemuda yang menjadi Petani Milenial angkatan pertama curhat di media sosial.
Dia adalah Rizky Anggara, pemuda asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengikuti program Petani Milenial pada akhir Juli 2021. Saat itu, ia bergabung bersama 19 pemuda lainnya dari berbagai daerah di Jabar untuk menggarap komoditas tanaman hias di wilayah Lembang, KBB.
Rizky curhat setelah hasil produk mereka tidak dibayar perusahaan yang ditunjuk Pemprov Jawa Barat selaku offtaker program itu. Padahal sebelumnya, mereka telah mengutang ke BJB hingga senilai Rp 1,3 miliar melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk menjalankan program Petani Milenial.
"Jadi perusahaan ini, saya sebut aja inisialnya CV MI, nggak bayar hasil panen ke kita. Itu totalnya nyampe Rp 1,3 miliar dari pertama sampai kami habis kontrak di program Petani Milenial. Mereka nggak mampu buat bayar hasil panen kita," katanya.
Rizky sebetulnya bukan tanpa usaha untuk menagih janji pembayaran panen tanaman hias yang ia budidayakan. Namun, meski sudah dibawa dalam rapat evaluasi pascapanen, hasilnya tetap saja nihil. Saat itu, tidak ada solusi dari Pemprov Jabar yang disebutkan seolah melepas tanggung jawab.
Tak hanya itu, kata Rizky, penanggung jawab program ini juga saling lempar kewenangan. Contohnya saat Rizky mencoba menghubungi Biro Ekonomi Setda Jabar, salah satu pejabatnya malah angkat tangan dan beralasan bahwa program itu kewenangannya ada di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikurtura.
"Mereka ini kan pemilik program ini, kita bermasalah gara-gara program mereka. Tapi giiliran kita sekarang nama kita kotor di bank, mereka lepas tangan. Saya nge-WA pun nggak menjawab. Malah ada waktu itu menjawab dari Biro Perekonomian justru melempar ke dinas. Jadi patuding-tuding (saling tuduh), akhirnya nggak ada hasil," keluh Rizky.
Akibat mengutang ke bank melalui skema KUR di program Petani Milenial, salah satu rekan Rizky harus didatangi pegawai bank di rumahnya di Cimahi. Temannya itu hanya tinggal berdua saja bersama ibunya yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang program petani milenial.
Sontak, ibu dari rekan Rizky itu menjadi kaget bukan kepalang. Rizky memang bersih dari masalah perbankan lantaran sistem permodalan yang ia lakukan waktu itu dengan cara menerima pinjaman langsung dari PT Agro Jabar. Namun tetap saja, sebagai ketua kelompok, ia merasa berang karena tidak adanya pejabat yang mau turun tangan membereskan masalah tersebut.
"Siapa yang nggak kaget rumahnya didatangi pegawai bank tiba-tiba. Walaupun bukan untuk menagih, tapi kan ini udah keterlaluan. Didatangi ke rumah, sementara orang dinas masih asik dengan (program) PetaniMilenial yang baru,"ungkapnya.
(ral/mso)