Buntut Panjang Polemik Petani Milenial dan Janji Pemprov Jabar Lunasi Utang

Round-Up

Buntut Panjang Polemik Petani Milenial dan Janji Pemprov Jabar Lunasi Utang

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 03 Feb 2023 06:15 WIB
Postingan Ridwan Kamil soal petani milenial
Petani Milenial (Foto: Instagram Ridwan Kamil).
Bandung -

Program Petani Milenial rupanya tak seindah yang dibayangkan. Program yang memiliki tagline 'Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia' ini mendadak menjadi sorotan, setelah salah satu pemuda yang menjadi Petani Milenial angkatan pertama curhat di media sosial.

Dia adalah Rizky Anggara, pemuda asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengikuti program Petani Milenial pada akhir Juli 2021. Saat itu, ia bergabung bersama 19 pemuda lainnya dari berbagai daerah di Jabar untuk menggarap komoditas tanaman hias di wilayah Lembang, KBB.

Rizky curhat setelah hasil produk mereka tidak dibayar perusahaan yang ditunjuk Pemprov Jawa Barat selaku offtaker program itu. Padahal sebelumnya, mereka telah mengutang ke BJB hingga senilai Rp 1,3 miliar melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk menjalankan program Petani Milenial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi perusahaan ini, saya sebut aja inisialnya CV MI, nggak bayar hasil panen ke kita. Itu totalnya nyampe Rp 1,3 miliar dari pertama sampai kami habis kontrak di program Petani Milenial. Mereka nggak mampu buat bayar hasil panen kita," katanya.

Rizky sebetulnya bukan tanpa usaha untuk menagih janji pembayaran panen tanaman hias yang ia budidayakan. Namun, meski sudah dibawa dalam rapat evaluasi pascapanen, hasilnya tetap saja nihil. Saat itu, tidak ada solusi dari Pemprov Jabar yang disebutkan seolah melepas tanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, kata Rizky, penanggung jawab program ini juga saling lempar kewenangan. Contohnya saat Rizky mencoba menghubungi Biro Ekonomi Setda Jabar, salah satu pejabatnya malah angkat tangan dan beralasan bahwa program itu kewenangannya ada di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikurtura.

"Mereka ini kan pemilik program ini, kita bermasalah gara-gara program mereka. Tapi giiliran kita sekarang nama kita kotor di bank, mereka lepas tangan. Saya nge-WA pun nggak menjawab. Malah ada waktu itu menjawab dari Biro Perekonomian justru melempar ke dinas. Jadi patuding-tuding (saling tuduh), akhirnya nggak ada hasil," keluh Rizky.

Akibat mengutang ke bank melalui skema KUR di program Petani Milenial, salah satu rekan Rizky harus didatangi pegawai bank di rumahnya di Cimahi. Temannya itu hanya tinggal berdua saja bersama ibunya yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang program petani milenial.

Sontak, ibu dari rekan Rizky itu menjadi kaget bukan kepalang. Rizky memang bersih dari masalah perbankan lantaran sistem permodalan yang ia lakukan waktu itu dengan cara menerima pinjaman langsung dari PT Agro Jabar. Namun tetap saja, sebagai ketua kelompok, ia merasa berang karena tidak adanya pejabat yang mau turun tangan membereskan masalah tersebut.

"Siapa yang nggak kaget rumahnya didatangi pegawai bank tiba-tiba. Walaupun bukan untuk menagih, tapi kan ini udah keterlaluan. Didatangi ke rumah, sementara orang dinas masih asik dengan (program) PetaniMilenial yang baru,"ungkapnya.

Rizky pun berharap Pemprov Jabar bisa turun tangan mengatasi masalah kelompok petani milenialnya yang kini memiliki utang di bank senilai Rp 1,3 miliar. Dibanding membentuk Petani Milenial baru dan membangga-banggakannya ke daerah lain, bahkan hingga ke pemerintah nasional, Rizky mendesak supaya pemprov bisa terlebih dahulu menyelesaikan masalah yang ada di kelompoknya.

"Kami meminta ke pemprov tidak lepas tanggungjawab. Saya sengaja meramaikan ini, sejauh yang saya alami satau tahun kemarin, setiap kita laporan ke atas, kalau ada masalah, dinas atau Biro Perekonomian itu selalu menyampaikan ke atasannya mereka itu baik-baik aja. Jadi dibanding bikin program Petani Milenial baru, selesaikan dulu nih masalah kami sampai kami harus terjerat utang Rp 1,3 miliar," ucapnya.

Curhatan Rizky kemudian mendapat sorotan langsung dari Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. Melalui akun Twitter pribadinya @ridwankamil, Kang Emil memohon maaf atas polemik yang terjadi dalam program Petani Milenial.

"Hatur nuhun Kang atas informasinya. Saya meminta maaf atas kekurangan program, dan meminta maaf atas kepada pihak yang mengalami ketidaknyamanan sebagai akibat dari permasalahan program ini," kata Kang Emil dalam cuitannya sebagaimana dikutip detikJabar, Kamis (2/2/2023).

Kang Emil pun memastikan sudah menginstruksikan jajarannya supaya segera menyelesaikan polemik program Petani Milenial ini. "Saya sudah instruksikan masalah ini untuk segera diselesaikan," kata Emil.

Kini setelah polemik ini ramai mendapat sorotan, Pemprov Jabar memastikan bakal bertanggung jawab. Pemprov memastikan akan melunasi utang dari angkatan pertama kelompok Petani Milenial itu pada Senin (6/2/2023).

"Kami dari pemprov tidak akan lepas tangan. Rencana hari Senin akan kita selesaikan pembayaran kredit mereka ke BJB," kata Yuke dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kamis (2/2/2023) petang.

Yuke pun memastikan Senin depan Pemprov Jabar bakal melunasi utang para Petani Milenial tersebut. Mereka juga dipastikan bakal mendapat keterangan pelunasan dari BJB, sehingga catatan keuangannya menjadi bersih kembali dari persoalan piutang.

"Senin akan kami upayakan secepat mungkin melunasi kredit. Sekaligus juga kami nanti akan otomatis Bank BJB akan mengeluarkan keterangan pelunasan, otomatis di bank akan keluar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)


Hide Ads