Kuli Sindang, Mereka yang Tak Lekang Ditelan Zaman

Kuli Sindang, Mereka yang Tak Lekang Ditelan Zaman

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 09 Jan 2023 14:09 WIB
Para kuli sindang di Cirebon.
Para kuli sindang di Cirebon. (Foto: Ony Syahroni)
Cirebon -

Kuli Sindang merupakan istilah atau sebutan yang disematkan bagi mereka yang menggeluti profesi dalam bidang pertukangan. Seperti membangun rumah, menggali saluran, dan lain sebagainya. Istilah ini sudah banyak dikenal hingga ke beberapa daerah, termasuk di wilayah Ibu Kota Jakarta.

Munculnya istilah kuli sindang sendiri berangkat dari asal usul para pekerja yang kebanyakan adalah berasal dari daerah Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Hingga kini, profesi sebagai kuli sindang masih banyak digeluti oleh masyarakat yang berasal dari Kabupaten Cirebon. Keberadaan mereka masih bisa ditemui di wilayah Cirebon hingga Jakarta.

Di wilayah Jakarta, para kuli sindang ini salah satunya bisa ditemukan di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Biasanya mereka mangkal dengan membawa berbagai macam alat pertukangan. Seperti cangkul, belencong, pengki dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di wilayah Cirebon sendiri, para kuli sindang ini biasanya mangkal di sepanjang trotoar Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon. Mereka mulai mangkal di kawasan itu sejak pukul 06.00 WIB pagi.

Kuli sindangKuli sindang Foto: Kuli sindang di trotoar TMP Kalibata/Aldiansyah Nurrahman-detikcom

Hanya saja, tidak semua para pekerja ini melakoni profesinya dengan cara mangkal di pinggir-pinggir jalan. Di antara mereka, ada yang sudah menerapkan sistem kerja yang lebih terkoordinir. Mereka baru akan berangkat dari kampung halaman ketika sudah ada panggilan kerja.

ADVERTISEMENT

Menurut Dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Tendi, profesi sebagai kuli sindang ini mulai ramai digeluti pada tahun 1960-an - 1970-an atau di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Pembangunan yang pada masa itu sedang gencar-gencarnya, membuat kuli sindang sangat dibutuhkan.

"Dengan maraknya pembangunan di era Presiden Soeharto, maka tenaga kerja juga sangat dibutuhkan. Dan salah satu yang kemudian banyak pergi ke Jakarta adalah Kuli Sindang," kata Dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati, Tendi saat berbincang dengan detikJabar.

Lebih jauh, Tendi bahkan menyebut jika pekerjaan sebagai kuli sindang sebenarnya sudah ada sejak era kompeni Belanda atau VOC di era tahun 1700-an. Kala itu, para pekerja yang menggeluti profesi ini lebih dikenal dengan sebutan Modder Javaans.

"Kalau secara harfiah, istilah Modder Javaans itu artinya adalah orang-orang jawa pembersih lumpur. Jadi di era Kompeni itu, sungai Ciliwung, kemudian kanal-kanal yang ada di sekitar Batavia, kadang perlu dibersihkan. Dan dulu yang banyak dikirim untuk melakukan pekerjaan itu adalah orang-orang dari Cirebon, khususnya yang berasal dari daerah Sindang (Sindanglaut)," kata Tendi.

Leman (45), adalah salah seorang kuli sindang yang biasa mangkal di trotoar Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon. Setiap hari ini mangkal di kawasan itu sejak pukul 06.00 WIB dengan membawa alat petukangan. Selain Leman, setidaknya ada sekitar 40 orang kuli sindang yang biasa mangkal di Jalan Cipto Mangunkusumo. Mereka bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang.

"Kalau di sini biasanya per kelompok. Kalau ditotal sih mungkin ada sekitar 40 orang (Kuli Sindang) di sepanjang Jalan Cipto ini. Kalau yang mangkal di sini rata-rata orang Penpen," kata Leman saat berbincang dengan detikJabar.

Simak artikel lainnya tentang kuli sindang dari Cirebon lainnya :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
(yum/yum)


Hide Ads