Kuli Sindang di Cirebon yang Melintasi Zaman

Kuli Sindang di Cirebon yang Melintasi Zaman

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 08 Jan 2023 07:30 WIB
Para kuli sindang di Cirebon.
Para kuli sindang di Cirebon. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Kuli sindang merupakan salah satu pekerjaan yang cukup banyak dilakoni warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sejak dulu. Kuli sindang sendiri merupakan pengertian bagi mereka yang menjual jasa untuk berbagai macam pekerjaan. Seperti membuat galian, memotong rumput, dan beberapa pekerjaan kasar lainnya.

Sebagai modal untuk menggarap berbagai macam pekerjaan, para kuli sindang ini biasanya melengkapi diri dengan membawa sejumlah alat pertukangan, di antaranya cangkul, blencong, pengki, dan lain sebagainya.

Penyematan istilah kuli sindang sendiri merujuk pada asal-usul para pekerja yang kebanyakan berasal dari daerah Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari sejarahnya, profesi kuli sindang ini disebut mulai ramai digeluti antara tahun 1960-an hingga 1970-an atau di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Pembangunan yang pada masa itu sedang gencar-gencarnya, membuat para kuli sindang sangat dibutuhkan.

"Pekerjaan ini mulai ramai sekitar tahun 60-an akhir sampai tahun 70-an. Karena waktu itu, dengan maraknya pembangunan di era Presiden Soeharto, maka tenaga kerja juga sangat dibutuhkan dan salah satu yang kemudian banyak pergi ke Jakarta adalah kuli sindang," kata dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati, Tendi saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, menurutnya istilah kuli sindang kemudian memiliki konteks lebih luas. Sebab, di era sekarang, yang menggeluti pekerjaan ini bukan hanya masyarakat dari Sindanglaut, melainkan dari beberapa daerah lainnya.

Tendi melanjutkan, sebelum ramai di era kepemimpinan Presiden Soeharto, pekerjaan semacam kuli sindang ini bahkan sudah ada sejak masa Hindia Belanda atau VOC pada sekitar tahun 1700-an.

Pada masa itu, masyarakat yang menggeluti pekerjaan ini lebih dikenal dengan sebutan Modder Javaans yang diambil dari bahasa Belanda. Dan lagi-lagi, tidak sedikit dari para pekerja itu adalah orang-orang yang berasal dari daerah Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

"Kalau secara harfiah, istilah Modder Javaans itu artinya adalah orang-orang jawa pembersih lumpur. Jadi di era Kompeni itu, Sungai Ciliwung, kemudian kanal-kanal yang ada di sekitar Batavia, kadang perlu dibersihkan. Dan dulu yang banyak dikirim untuk melakukan pekerjaan itu adalah orang-orang dari Cirebon, khususnya yang berasal dari daerah Sindang (Sindanglaut)," kata Tendi.

Hingga saat ini, pekerjaan sebagai Modder Javaans atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan kuli sindang masih banyak dilakoni orang-orang yang berasal dari Kabupaten Cirebon maupun dari beberapa daerah lainnya.

Di Kabupaten Cirebon sendiri, orang-orang yang melakoni pekerjaan ini tidak hanya berasal dari daerah Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang. Di antara mereka ada juga yang berasal dari Desa Penpen, Kecamatan Mundu, dan dari beberapa wilayah lainnya yang ada di Kabupaten Cirebon.

Di wilayah Jakarta, para pekerja ini bisa ditemukan di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Keberadaan mereka ditandai dengan banyaknya berbagai macam alat pertukangan yang berjejer. Seperti cangkul, blencong, linggis dan lain sebagainya.

Sementara di wilayah Cirebon, keberadaan Kuli Sindang ini bisa ditemukan di sepanjang trotoar Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon. Para pekerja ini biasanya sudah mulai berdatangan sejak pukul 6 pagi.

Di sepanjang trotoar jalan Cipto Mangunkusumo, para Kuli Sindang ini tersebar di beberapa titik. Jumlahnya mencapai puluhan. Mereka bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang.

Mengunjungi Kampung Halaman 'Kuli Sindang' di Cirebon

DetikJabar sempat menyambangi daerah yang menjadi kampung halaman para kuli sindang ini di Desa Sindanglaut. Desa di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ini merupakan daerah yang cukup ramai.

Tidak jauh dari kantor desa, terdapat sebuah pusat perekonomian berupa pasar tradisional. Namanya Pasar Cipeujeh. Pasar tersebut merupakan salah satu pasar tradisional milik Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Layaknya pasar-pasar tradisional pada umumnya, Pasar Cipeujeh yang letaknya tidak jauh dari Kantor Desa Sindanglaut, setiap hari selalu dipadati pengunjung.

Desa Sindanglaut.Desa Sindanglaut. Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Di pasar itu banyak dijual berbagai macam kebutuhan masyarakat. Mulai dari sayur-sayuran, bumbu dapur, pakaian dan masih banyak lagi. Tidak jauh dari pasar itu, juga terdapat sebuah lokasi yang menjadi tempat mangkalnya angkutan umum. Seperti Elf, bus antarkota antarprovinsi (AKAP), dan ojek.

Kembali ke Desa Sindanglaut, daerah yang berjarak sekitar 36 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon ini memiliki penduduk lebih dari 3.000 jiwa. Di antara mereka, ada yang bekerja sebagai pedagang, dokter, petani, buruh bangunan, dan lain-lain.

"Jumlah penduduk di sini ada 3.000 lebih, mendekati 4.000 penduduk. Kerjanya macem-macem. Ada yang jadi pedagang, petani, ada juga yang jadi kuli bangunan. Kalau kerjaan sih ya macem-macem" kata perangkat Desa Sindanglaut Moch. Husaeni saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

Namun di antara banyaknya profesi yang digeluti oleh masyarakat desa Sindanglaut, salah satu yang cukup terkenal adalah buruh atau kuli bangunannya. Ketenaran buruh atau kuli bangunan dari desa Sindanglaut bahkan sudah santer terdengar hingga ke wilayah Jakarta.

Desa Sindanglaut.Desa Sindanglaut. Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Saking terkenalnya buruh bangunan yang berasal dari daerah Sindanglaut, mereka bahkan sampai mendapat julukan 'Kuli Sindang'. Hanya saja, soal berapa banyaknya masyarakat Sindanglaut yang menggeluti profesi ini, Husaeni sendiri tidak bisa menyebutkan jumlahnya secara pasti.

"Masyarakat Sindanglaut yang kerja jadi kuli bangunan memang ada. Tapi kalau jumlahnya berapa kita juga ngga tau persis," kata Husaeni.

Halaman 2 dari 2
(mso/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads