Fakta tentang Lato-lato yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Fakta tentang Lato-lato yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Tim detikEdu - detikJabar
Kamis, 05 Jan 2023 20:00 WIB
Lato lato
Penjualan lato-lato. (Foto: Dok. 20Detik)
Jakarta -

Detikers, sedang keranjingan main lato-lato? Biar makin lengkap, yuk simak hal-hal menarik seputar lato-lato ini!

Tren lato-lato sendiri tengah menjangkiti masyarakat. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, artis, hingga pejabat banyak yang penasaran dan memainkannya.

Meski digandrungi oleh banyak kalangan, ternyata lato-lato sempat dilarang oleh sejumlah negara lho, detikers. Kira-kira kenapa, ya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden Latto-latto Pecah

Lato-lato mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika Serikat dan Eropa. Dulunya, mainan ini terbuat dari kaca hingga kayu. Karena itu, jika jika bola latto-latto pecah, serpihannya dapat terpental dan mengakibatkan sejumlah kasus cedera mata.

Risiko insiden cedera mata dan luka ini salah satunya mengakibatkan latto-latto sempat ditarik dari peredaran. Dikutip dari laman Groovy History pada Kamis (5/2/2023), kasus tersebut kemudian mendorong perubahan bahan dasar kaca pada lato-lato menjadi plastik.

ADVERTISEMENT

Sayangnya, lato-lato yang dibuat dengan plastik pada 1970-an ternyata juga berpotensi pecah. Dalam data New York Times pada 12 Februari tahun 1971, tercatat setidaknya empat kasus cedera terjadi akibat latto-latto. Baru pada 1990-an, bahan akrilik lato-lato dibuat lebih aman untuk jadi mainan.

Peredarannya Dilarang di AS

Kasus cedera lato-lato membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang peredaran mainan tersebut pada tahun 1966. Beberapa komunitas dan Organisasi Masyarakat untuk Mencegah Kebutaan (Society for the Prevention of Blindness) juga turut mendukung keputusan FDA, seperti dikutip dari Quartz.

Sebelum melakukan pelarangan, FDA menguji banyak perusahaan untuk menemukan kecepatan dan potensi pecahnya lato-lato.

Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1973, Consumer Product Safety Commission atau Komisi Keamanan Produk Konsumen mulai muncul yang menyebabkan ketakutan lebih jauh terhadap mainan berbahaya.

Dianggap Pelecehan di Mesir

Selain di Amerika Serikat, lato-lato juga dilarang beredar di Mesir. Sebab, pada tahun 2017, mainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.

Kala itu, lato-lato disebut sebagai Sisi's balls yang artinya mengacu pada testis atau organ reproduksi presiden tersebut. Karenanya, mainan tersebut juga dianggap melecehkan pemerintah.

Siswa Sekolah di Lampung Dilarang Membawa Lato-lato

Selain pelarangan di sejumlah negara, baru-baru ini di Indonesia juga muncul peraturan terkait pelarangan membawa latto latto.

Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat, di Provinsi Lampung melarang siswa membawa latto-latto ke sekolah. Ini dimaksudkan agar mainan tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah, seperti dikutip dari detikSumut.

Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 420/13/IV.01/2023. Kepala Disdik Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burta membenarkan bahwa pelarangan dibuat agar tidak mengganggu fokus siswa saat belajar.

Ia juga menuturkan bahwa bahan lato-lato yang terbuat dari plastik keras menjadi salah satu alasan pelarangan.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Sejarah Pelarangan Latto-latto, Sempat Dianggap Berbahaya dan Melecehkan

(yum/orb)


Hide Ads