Kerap Diterjang Banjir, Warga Perumahan GBI Bandung: Bosen, Capek!

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 03 Nov 2022 20:03 WIB
Banjir di GBI Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Warga Komplek Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung seolah terbiasa dengan adanya banjir. Siapa sangka banjir di wilayah tersebut ternyata telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

Ketika hujan dengan intensitas besar di wilayah Bandung raya, warga GBI yang berdekatan dengan aliran sungai Cipeso selalu terkena dampak luapan dari sungai tersebut. Hasilnya banjir dengan ketinggian 30 cm sampai 50 cm menimpa pemukiman warga.

Tak hanya pemukiman warga, empat ruangan kelas di SDN GBI pun turut terendam. Hal tersebut membuat aktivitas sekolah diberlakukan sistem online kembali.

Ketika banjir melanda wilayah tersebut nampak terlihat warga kesulitan beraktivitas. Beberapa diantaranya memaksakan dengan berjalan kaki menerobos genangan banjir.

"Setiap hujan pasti banjir, di sini mah udah lama banjirnya. Biasanya kalau hujannya gede, air bisa naik sampai ke teras rumah," ujar Teguh (29), warga RW 12 komplek GBI kepada detikJabar, Kamis (3/11/2022).

Dia tidak mengetahui pasti sejak kapan banjir tersebut melanda kompleknya. Namun, kata dia, saat dia pindah pada tahun 2008 kondisi wilayah dekat SD GBI sudah sering banjir.

"Nah cuma mulai parah itu sekitar tahun 2015. Kalau hujan itu pasti banjir, nah banjirnya itu lama surutnya," katanya.

Menurutnya jika terjadi banjir di wilayah tersebut tidak langsung surut. Menurutnya banjir tersebut bisa surut dalam waktu beberapa hari.

"Ketinggiannya beda-beda, ada yang semata kaki, ada juga yang sebetis irang dewasa, paling parah kira-kira 30 sampai 50 cm. Kalau yang dekat SD GBI itu paling parah kena banjirnya," jelasnya.

Teguh menyebutkan dengan adanya banjir tersebut aktivitas warga semakin terganggu. Apalagi bagi warga yang bekerja membuat kesulitan dengan akses tersebur.

"Terus kan kalau banjirnya gede jalan arah SD itu pasti di portal harus cari jalan alternatif lain, kan ini Komplek jalan terhubung satu sama lain, dengan di portal jadi terhambat," kata Teguh.

Dia menambahkan saat ini warga ketakutan dengan adanya banjir tersebut bisa menimbulkan penyakit.

"Kita juga udah bosen, udah cape juga lah, ditambah takut timbul penyakit, ya pengen hidup normal lah gitu," pungkasnya.



Simak Video "Video Banjir di Dayeuhkolot Tak Kunjung Usai, Warga Pasrah"

(dir/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork