Sebanyak 1.027 penari melakukan pementasan tari merak kolosal di depan Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat. Pementasan tari merak ini sekaligus merupakan peringatan Hari Perdamaian Dunia yang dipersembahkan para penari dari kalangan perempuan lintas usia.
Pantauan detikJabar, seribuan penari sudah berkumpul di depan Gedung Sate sejak pukul 09.00 WIB. Sembari menggunakan kostum tari khas seperti Burung Merak, para penari menampilkan persembahan untuk tarian yang telah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia sejak 2020 tersebut.
Maestro sekaligus murid pencipta tari merak Tjetje Somantri, Irawati Durban mengatakan, tari merak bukan hanya sekedar menampilkan tarian khas Jawa Barat. Namun, tari merak juga merupakan nilai kearifan lokal yaitu gotong royong untuk menjaga perdamaian dunia di Jawa Barat dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tari merak dengan kekuatan gotong royong dan cinta budaya telah menghadirkan para penari di segala usia, dari Bandung maupun dari luar Kota Bandung untuk menari di pelataran Gedung Sate. Aura semangat yang terpancar adalah aura kecintaan untuk menjaga kebudayaan di Jawa Barat dan Indonesia," kata Irawati Durban, Minggu (18/9/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hadir pada acara tersebut mengatakan, tari merak merupakan salah satu cara untuk melestarikan warisan budaya di daerahnya. Ia juga bersyukur tarian khas Tanah Sunda itu telah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
"Hari ini kita ada kegiaan luar biasa yaitu gerakan (tari) merak untuk meleastariksan budaya di Jawa Barat. Sekaligus mensyukuri penganugerahan tari merak sebagai warisan budaya tak benda Indoensia dan dirangkaikan pada hari perdamaian dunia," kata Ridwan Kamil.
Kang Emil, sapaan akrabnya, mengaku bangga kebudayaan Jawa Barat bisa diakui hingga menjadi warisan Indonesia. Tak hanya soal budaya, di bidang ekonomi, Alumnus Master of Urban Design University of California ini juga mengatakan Jawa Barat punya potensi untuk dikembangkan bersama kebudayaan.
"Saya sangat bahagia karena Jawa Barat ini secara umum prestasinya sangat baik, di bidang ekonomi juga punya banyak momentum menguatkan kebudayaan tradisional. Dengan revolusi digital, budaya asing juga dengan mudah masuk ke kita sehingga tari merak ini kami dukung dilestarikan dari anak sekolah sampai ibu-ibu," tuturnya.
"Sehingga seperti Bung Karno bilang, punya lah kebudayaan yang berkepribadian sehingga dengan itu komplit trisaktinya. Ekonominya berdikari, budayanya punya kepribadian dan politiknya berkedaulatan," ucap Emil menambahkan.
Kang Emil memastikan tari merak akan terus dilestarikan di Jawa Barat. Ia juga mengatakan tarian khas Tanah Sunda itu akan digunakan di setiap acara-acara pemerintahan daerah. "Kita akan gunakan tari merak di berbagai kesempatan dan event-event Jawa Barat," pungkasnya.
(ral/yum)