Seni jaipong sudah sangat identik dengan Kabupaten Karawang. Tarian ini juga kerap disebut goyang Karawang.
Goyang Karawang ternyata punya sejarah panjang pada masa perjuangan melawan kolonial Belanda di Tanah Air.
Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan Jawa Barat Nace Permana mengatakan, mulanya goyang Karawang merupakan sebuah gagasan para seniman membuat sandi untuk melawan penjaja Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Goyang Karawang itu sandi, pada zaman Belanda dulu para seniman yang tergabung dalam pejuang tentu memiliki kode tersendiri untuk melawan penjajah," kata Nace saat ditemui di Karawang belum lama ini.
Kode atau sandi tersebut, kata Nace, berguna untuk memacu semangat para pejuang melawan penjajah Belanda di tanah Karawang pada masa itu.
"Selain dikenal dengan goyang Karawang, Karawang juga dikenal dengan Kota Pangkal Perjuangan, karena saat itu pejuang Karawang dikenal dengan kehebatannya, bahkan menjelang hari kemerdekaan. Karawang ini merupakan wilayah yang paling aman," ungkapnya.
![]() |
Hal itu juga dibuktikan dengan diungsikannya tokoh bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta, yang 'diculik' dan diamankan di Rengasdengklok, tepatnya di rumah Djiauw Kie Siong.
"Jadi jelas, goyang Karawang bukan berarti berkonotasi negatif 'geol dan gitek' atau goyangan erotis. Tapi goyang Karawang adalah semangat gelora yang disampaikan pejuang pada saat itu," jelas Nace.
Diketahui, penelusuran latar belakang kemunculan istilah goyang Karawang oleh para peneliti dan pakar dalam bidangnya, hingga kini masih menjadi misteri alias belum mendapatkan titik temu.
Kendati demikian, menurutnya sebenarnya sebelum jaipong, tarian Goyang Karawang sudah lebih dulu ada.
"Karena tarian ini selalu digunakan dalam pergelaran Topeng Banjet sebagai kesenain khas Karawang yang dilakukan oleh kembang topeng dari dulu itu," pungkasnya.
(orb/orb)