Di balik megahnya Gedung Sate, ikon arsitektur kolonial yang berdiri anggun di jantung Kota Bandung, tersimpan sebuah kisah yang sejak lama beredar dari mulut ke mulut mengenai terowongan rahasia yang membentang jauh di bawah tanah.
Mitos ini bukan sekadar isapan jempol. Beberapa pegawai yang bekerja di kompleks Gedung Sate mengaku pernah mendengar, bahkan menyaksikan tanda-tanda keberadaan jalur bawah tanah itu.
"Dengar-dengar ada katanya (terowongan bawah tanah), tapi belum pernah lihat langsung. Itu juga katanya," ucap Yanto Rukmana, salah seorang pegawai Gedung Sate saat ditanya soal keberadaan terowongan bawah tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bekerja di Gedung Sate sejak 1997 silam, Yanto mengaku belum pernah melihat langsung terowongan bawah tanah yang banyak dibicarakan orang tersebut. Namun dia tidak memungkiri, mitos keberadaan terowongan itu terus terjaga hingga kini.
"Iya dari dulu (kabar itu), tapi sampai sekarang memang belum pernah lihat," ucapnya.
Pernyataan Yanto diamini oleh Yogi Ardiansyah, salah seorang pegawai yang biasa bertugas di Gedung Sate. Namun Yogi mengaku belum pernah mendengar kabar tentang adanya terowongan bawah tanah di sana.
"Baru dengan kabar itu, belum pernah tahu sebelumnya," singkatnya.
Kabar yang beredar menyebutkan, terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan dari Gedung Sate ke kawasan Braga hingga Gedung Merdeka. Namun, belum ada dokumentasi resmi yang menguatkan klaim itu.
Gedung Sate sendiri dibangun pada 1920 oleh arsitek J. Gerber dan timnya. Pembangunan Gedung Sate merupakan bagian dari program pemindahan pusat militer pemerintah Hindia Belanda dari Meester Cornelis ke wilayah Bandung.
(bba/orb)