Bacaan Niat Puasa Asyura dan Jadwalnya, Catat Biar Enggak Terlewat!

Bacaan Niat Puasa Asyura dan Jadwalnya, Catat Biar Enggak Terlewat!

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Jumat, 05 Agu 2022 16:16 WIB
An arabesque lantern lamp Symbol of Ramadan times, also a famous Middle eastern (specially in morocco and Egypt) lighting decoration item..Some copy space was left up to fit greeting or title textMore Similar and Arabia Related..
Ilustrasi bacaan niat puasa Asyura dan jadwalnya (Foto: Getty Images/pictafolio)
Bandung -

Ada amalan di bulan Muharram yang sayang untuk dilewatkan yakni puasa Tasua dan puasa Asyura pada 9-10 Muharram. Ada banyak keutamaan dari puasa Tasua dan puasa Asyura ini, diantaranya yakni menghapuskan dosa selama setahun.

Pada bulan Muharram 1444 hijriah ini, tanggal 9 dan 10 Muharram jatuh pada Minggu dan Senin, 7- 8 Agustus 2022.

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa bagi umat muslim. Bahkan bulan Muharram memiliki sebutan khusus dalam Al-Quran sebagai Al Fajr atau fajarnya tahun. Salah satu keutamaan bulan Muharram ini diantaranya yakni dilipatgandakannya amalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi kamu yang berniat untuk melakukan ibadah puasa Tasua dan puasa Asyura ini, yang pertama kamu harus membaca niat.

Niat Puasa Tasua, 9 Muharam 1444, 7 Agustus 2022

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: Saya niat puasa sunah Tasua, sunah karena Allah ta'ala.

Niat Puasa Asyura, 10 Muharam 1444, 8 Agustus 2022

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala.

Tandai kalendermu supaya puasa Tasua dan Asyura ini jangan sampai terlewat. Karena sayang jika melewatkan keutamaan yang didapat dari dua ibadah tersebut.

Keutamaan Puasa Asyura

  • Diriwayatkan dari Abu Qotadah Al Anshori yang mengatakan:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

  • Syaikh Muhammad Al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4 juga menyebut ada sejumlah hadits yang memperkuat kesunnahan puasa Asyura. Salah satunya
    yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa pada hari itu."

Sebagaimana salah satu riwayat hadits yang diceritakan oleh Ibnu Abu Bakrah. Ia berkata, Rasulullah menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di kalender Hijriah dan berkata,

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian," (HR Bukhari dan Muslim).

  • Bulan istimewa untuk berpuasa setelah Ramadan.

شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam," (HR Muslim).

Pada bulan Muharram ini, umat agama lain pun memuliakan hari Asyura. Islam melakukan penghormatan pada hari Asyura dengan puasa sunah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Hal ini termaktub dalam hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:

"Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim).

Semoga bermanfaat.




(tey/tey)


Hide Ads