Ibu Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak tak kuasa menahan tangisnya ketika melihat makam putranya dibongkar atau ekshumasi untuk diautopsi ulang. Pembongkaran makam Brigadir J di Desa Sukamakmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi pada Rabu (27/7/2022)
Dikutip dari detikSumut, Rosti yang mengenakan kaus hitam dan ulos menangis histeris dan ditenangkan oleh sejumlah keluarganya.
"Tunjukkan kebenaran ke kami yang malang ini.... Tolong kami, tolong kami," jerit Rosti.
Tak hanya Rosti, sejumlah keluarga yang hadir juga terlihat menangis. Pada pukul 08.22 WIB, makam berhasil dibongkar.
Peti mati berwarna putih lalu diangkat dari liang lahad dan dibuka terlebih dahulu sebelum dibawa ke RSUD Sungai Bahar. Kemudian keluarga dan polisi yang hadir berdiskusi terkait proses autopsi ulang.
Kemudian, pada pukul 08.35 WIB, jenazah Brigadir J dibawa ke ambulans untuk dibawa ke RSUD Sungai Bahar untuk dilakukan autopsi ulang.
Sebelumnya, tante Brigadir J, Rohani Simanjuntak, berharap proses autopsi ini bisa mengungkap kematian J. Keluarga juga ingin autopsi Brigadir J nanti dilakukan secara transparan dan independen.
"Kami berharap ini bisa berjalan transparan dan dengan autopsi ini bisa terungkap semuanya. Kami juga ingin proses autopsi ini berjalan lancar dan aman," ujar Rohani.
Sebagian organ Tubuh Brigadir J Akan Dibawa ke Jakarta
Pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan, mengatakan pemeriksaan organ tubuh yang diduga mengalami penganiayaan tidak bisa dilakukan di Jambi, sehingga harus dibawa ke Jakarta untuk diperiksa.
"Untuk beberapa organ tubuh Brigadir Yoshua akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan karena di Jambi tidak bisa dilakukan," kata Johnson, dikutip dari detikNews, Rabu (27/7/2022).
Hasil pembicaraan yang disampaikan tim forensik Mabes Polri dengan tim independen serta pihak perwakilan keluarga, untuk memastikan apa penyebab kematian Yoshua, akan diambil organ tubuh yang dicurigai untuk diperiksa di Jakarta, bukan di Jambi.
Kemudian dalam melakukan otopsi ulang nanti akan melibatkan banyak pihak, di antaranya dari TNI, perguruan tinggi, dan dokter perwakilan keluarga yang ditunjuk.
"Hal ini kami lakukan agar hasil pemeriksaan autopsi ulang akan transparan sehingga bisa terungkap kasus ini dengan sebenarnya apa penyebab kematiannya," kata Johnson.
Selanjutnya Keluarga Minta Kepastian Luka-luka di Tubuh Brigadir J
(yum/yum)