Ikan Arapaima Garut Diduga Hasil Penyelundupan

Ikan Arapaima Garut Diduga Hasil Penyelundupan

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 13:38 WIB
Ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga usai banjir bandang di Garut
Ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga usai banjir bandang di Garut (Foto: Istimewa)
Cimahi -

Ikan Arapaima Gigas ditemukan usai banjir bandang di Garut. Ikan yang merupakan peliharaan itu diduga diselundupkan ke Garut lewat darat.

Diketahui, ada 10 ekor ikan Arapaima Gigas yang ikut tersapu banjir bandang Garut. Namun, hanya ada tiga yang ditemukan. Saat ditemukan satu ekor dalam kondisi sudah mati dan dua lainnya masih hidup.

Koordinator Pengawasan, Pengendalian, dan Informasi Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hari Haryanto menyebut pendistribusiannya melalui jalur darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini distribusinya ilegal. Biasanya jalur distribusinya lewat darat karena pemantauan kami relatif longgar kalau lewat darat," kata Hari saat dihubungi detikJabar, Rabu (20/7/2022).

Hari menyebut biasanya ikan tersebut diangkut dalam sebuah wadah oleh perorangan atau kelompok menggunakan kendaraan pribadi. Waktu pendistribusiannya juga cenderung dilakukan pada malam hari.

ADVERTISEMENT

"Jadi biasanya diam-diam, karena kalau pakai mobil pribadi dan malam hari tidak terpantau. Kalau lewat pintu pemerintah seperti bandara dan pelabuhan itu kami pasti tahu," tutur Hari.

Hari mengatakan para ikan kategori invasif itu biasanya dipelihara demi memenuhi hasrat para penghobi. Hal itu lantaran arapaima tak banyak dipelihara oleh penghobi lainnya.

"Kecenderungan yang dimiliki oleh para pemelihara atau hobbies itu salah satunya prestise. Jadi dengan memelihara ikan aneh ada kebanggaan memiliki ikan yang tidak dimiliki orang lain," kata Hari.

Para penghobi ikan invasif dan dilarang edar di Indonesia itu sebetulnya paham soal aturan pelarangan dan sanksi yang menanti jika memelihara ikan asal benua Amerika itu.

"Mereka paham sebetulnya, karena biasanya mencari tahu dan riset dulu. Enggak mungkin memelihara ikan aneh tanpa riset, karena kalau enggak tahu pasti lapor makanya mereka sembunyi-sembunyi. Karena kalau mau diperjual belikan ada syarat ketat yang harus dipenuhi," ungkap Hari.




(dir/dir)


Hide Ads