Cerita Haru dari SD di Bandung yang Hanya Punya 3 Murid Baru

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 12 Jul 2022 16:30 WIB
SDN 206 Putraco Indah di Kota Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

SDN 206 Putraco Indah, Kota Bandung kekurangan siswa baru menjelang tahun ajaran 2022/2023. Di sekolah ini, tercatat hanya ada tiga murid anyar yang mendaftar hingga lolos seleksi melalui tahapan PPDB.

Sejumlah masalah mencuat dan ditengarai menjadi faktor SDN 206 kekurangan peminat. Mulai dari label sekolah inklusi yang membuat orang tua enggan menyekolahkan anaknya ke sekolah itu, hingga faktor mindset orang tua yang lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah elit dibanding ke SDN 206 Putraco Indah.

Meski minim peminat, SDN 206 yang memang setiap tahunnya selalu menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah, ternyata punya sisi lain yang dibanggakan. Cerita itu selalu menjadi kenangan yang membekas di benak para tenaga pengajarnya di sana.

Seperti yang diutarakan Septian Mulyadi, guru olahraga SDN 206 Putraco Indah, Kota Bandung. Menurut dia, sekolahnya itu sudah sejak tahun 2000-an awal telah ditetapkan Pemkot Bandung menjadi sekolah inklusi.

"Sekolah kita jadi sekolah inklusi itu udah lama kang. Pas saya masuk ke sini udah jadi sekolah inklusi, sekitar tahun 2005-an lah," katanya saat berbincang dengan detikJabar di SDN 206 Putraco Indah, Selasa (12/7/2022).

Untuk diketahui, sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah inklusi, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan tanpa dibedakan berdasarkan faktor apapun.

Momen yang selalu diingat Septian yaitu saat ada anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SDN 206. Lewat pola ajar yang tepat, Septian dan rekan-rekannya bercerita mampu memberikan pemahaman kepada anak-anak didik yang lain sehingga bisa menerima anak ABK tersebut.

"Jadi tanpa kita arahkan secara khusus, anak-anak yang kondisinya normal ini bisa menerima anak yang, mohon maaf, berkebutuhan khusus itu. Mereka bisa mengajak anak ini sosialisasi, main bareng, sama belajar bareng," ungkapnya.

Bahkan, Septian pernah memiliki pengalaman membanggakan saat bisa meyakinkan anak-anaknya di kelas supaya bisa menerima keberadaan ABK. Padahal saat itu, menurut Septian, anak ABK ini kerap kesulitan bersosialisasi dengan anak sebayanya, bahkan harus pindah sekolah ke SDN 206 Putraco Indah.

"Si anak ini punya masalah di kakinya, dia enggak bisa jalan dengan normal. Di sekolah dulunya, dia dipindahin sama orang tuanya ke sini karena katanya kurang betah. Nah pas nyampe sini, awal-awal anak itu masih minder, nggak mau sosialisasi. Kebetulan kan saya guru olahraga, jadi pas pelajaran saya, saya yakinin supaya mau ikut olahraga dan bergaul sama anak-anak yang lain," ucap Septian.




(ral/ors)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork