Berkebun dan mengolah tembakau menjadi mata pencaharian bagi mayoritas warga Desa Sukasari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pengolahan tembakau telah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun.
Maka tidak heran jika Desa Sukasari dinobatkan sebagai Kawasan Agrowisata Kampung Bako (tembakau). Berikut fakta-fakta kampung tembakau di Desa Sukasari.
1. Tembakau Pernah Melebihi Logam Mulia
Tradisi berkebun dan mengolah tembakau telah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun bagi warga Desa Sukasari. Itu mengapa, komoditas ini menjadi sesuatu yang begitu berharga bagi warga ketimbang logam mulia pada saat dulu kala.
Sekretaris Desa Sukasari Asep Iso (55) memaparkan, komoditas tembakau dulunya menjadi harta simpanan berharga bagi warga Desa Sukasari. Hal itu lantaran warga sangat bergantung kepada tanaman satu ini.
"Jadi warga Desa Sukasari jika dibandingkan warga desa lain pada saat dulu itu harta simpanan berharganya bukan logam mulia atau uang di bank tapi harta berharganya adalah tembakau," paparnya.
Ia melanjutkan, semisal ada yang ingin membangun rumah atau kegiatan lainnya yang memerlukan modal besar maka yang ditanya bukan berapa banyak simpanan logam mulia atau uang di bank. Tapi berapa banyak simpanan tembakau yang dimiliki.
"Jadi dulu, kalau warga Desa Sukasari memiliki niatan seperti ingin membangun rumah atau niat lainnya maka yang ditanya bukan berapa banyak uang atau logam mulia yang disimpan tapi punya tembakau berapa beungkeut (ikat) tembakau," paparnya.
Asep menjelaskan, tembakau merupakan salah satu komoditas yang tahan lama bahkan semakin disimpan dalam jangka tertentu maka kualitasnya akan semakin baik.
"Tembakau itu kalau disimpan agak lama justru bukan jadi jelek tapi malah semakin bagus," ucapnya.
2. Mata Pencaharian Warga Desa Sukasari
Berdasarkan data dari Kantor Desa Sukasari, jumlah penduduknya ada sekitar 5.300 Jiwa atau 1.983 Kepala Keluarga (KK). Desa tersebut terdiri dari 7 Dusun, diantaranya Dusun Sukasari, Dusun Bojong, Dusun Cibogo Satu, Dusun Cibogo dua, Dusun Cisitu, Dusun Talingku dan Dusun Patenggeng.
Dari ketujuh dusun tersebut, empat diantaranya menjadi sentra atau paling banyak jumlah petani dan pengolah tembakau. Diantaranya, Dusun Cibogi Satu, Dusun Cibogo dua, Dusun Talingku dan Dusun Patenggeng.
Asep Iso (55), Sekretaris Desa Sukasari mengatakan, penduduk Desa Sukasari rata-rata berprofesi sebagai petani dan mayoritasnya adalah petani tembakau.
"Di sini itu mayoritas sebagai petani ada petani padi, ada juga petani holtikultura seperti jagung manis dan petani holtikuktura lainnya, namun mayoritas sebagai petani tembakau," paparnya saat ditemui detikjabar di Kantor Desa Sukasari, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Daftar Terbaru PPKM Level 1 dan 2 di Jabar |
Asep menyebut, data petani tembakau secara individu belum tercatatkan secara pasti. Namun secara umum, Desa Sukasari memiliki sekitar 40 kelompok tani. Dari jumlah itu, 30 kelompok diantaranya merupakan kelompok petani tembakau.
"Jadi dulu mah pisah kelompok tani tembakau itu, namun kalau sekarang disatukan dalam kelompok tani, perikanan dan peternakan, dari 40 kelompok itu, 30 diantaranya khusus kelompok tani tembakau," terangnya.
Simak Video "Video: Saat Bekas Pabrik Tembakau Disulap Jadi Taman"
(dir/dir)